Sukses

Bisnis Iklan Digital Tumbuh Pesat, UKM Jadi Target Empuk

Iklan digital kian tumbuh pesat seiring tingginya angka adopsi perangkat mobile di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan pengguna perangkat komputer dan gadget yang cukup melesat di Indonesia mendorong industri digital ikut naik. Salah satu industri digital yang ikut naik adalah periklanan digital.

Di Indonesia, nilai pasar periklanan digital pada tahun 2012 lalu adalah 1,6 triliun, diproyeksikan akan meningkat dengan pesat pada 2016 menjadi 13,3 triliun rupiah, demikian dilansir perusahaan riset eMarketer.

Google sebagai perusahaan raksasa periklanan dunia, mendominasi pasar iklan digital terbesar. Perusahaan berbasis di Mountain View, California itu menguasai 33,24% dari pasar periklanan digital atau digital advertising global.

Pada tahun 2012, Google menunjuk Gopher sebagai Google AdWords Premier Small & Medium Business Partner yang pertama di Indonesia. Gopher bertugas memberikan pelayanan produk-produk periklanan Google bagi Usaha Kecil Menengah (UKM). 

Bisnis kelas kecil dan menengah dinilai Google sangat membutuhkan dukungan ahli soal pembuatan, menjalankan, dan mengoptimalkan kampanye periklanan digital demi mendorong bisnis mereka.

"Pada tahun lalu saja, Gopher Indonesia telah melayani lebih dari 1.000 klien UKM di Indonesia. Gopher Indonesia telah menayangkan lebih dari 233 juta kali tayangan iklan Google yang menghasilkan 8,7 juta potensi pelanggan," ungkap Talei Wood, Chief Operating Officer dari Gopher Group dalam keterangan resminya.

Potensi pasar periklanan digital yang besar itu menarik minat Andi S. Boediman selaku Chairman dari Ideoworks untuk berinvestasi di Gopher Indonesia. Investasi tersebut akan dimanfaatkan Gopher untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia, dan mengembangkan pasar periklanan digital bagi UKM.

"Bersama Google & Gopher Indonesia, kami ingin mendukung UKM Indonesia untuk memanfaatkan potensi Internet dalam mengembangkan bisnis mereka, di dalam maupun luar negeri, dengan iklan dalam multi bahasa. Kami menargetkan untuk melayani 3.000 UKM Indonesia dalam tiga tahun mendatang," jelas Andi lagi.