Liputan6.com, Persaingan yang semakin keras di industri perangkat mobile membuat BlackBerry harus memutar otak agar tetap bertahan. Salah satunya dengan melego properti yang dimiliki demi mendapatkan dana segar.
BlackBerry mengumumkan bahwa Spear Street Capital, LLC telah setuju untuk membeli komplek milik perusahaan pembuat ponsel tersebut yang ada di Kanada. Pembelian aset properti BlackBerry itu bernilai US$ 278 juta atau setara Rp 3,19 triliun.
Aset yang dijual BlackBerry berupa komplek perkantoran dengan luas lahan sebesar 3 juta kaki atau 27,8 hektar. Komplek itu terdiri dari 19 bangunan dan ruang kosong yang selama ini dioperasikan sebagai kantor.
Setelah resmi dijual, seperti dilansir Phone Arena, Selasa (6/5/2014), BlackBerry mengaku masih akan menyewa sebagian lahan yang berada di Kanada. Perusahaan itu menganggap bahwa Kanada merupakan tanah kelahirannya.
"Perusahaan memiliki kekuatan yang cukup baik di Kanada dengan Waterloo sebagai kantor pusat dari perusahaan secara global," tulis BlackBerry dalam pernyataan resminya.
Kesepakatan penjualan lahan BlackBerry diharapkan akan rampung pada akhir Mei 2014 dengan berpindah tangannya 80% lahan properti yang dijual. Kesepakatan itu diperkirakan ditutup dengan pemindahkuasaan 20% sisa aset di kuartal ketiga mendatang.
Penjualan aset ini merupakan langkah untuk menambah kas BlackBerry yang diharapkan bisa membuatnya bangkit dari keterpurukan. Manuver yang dilakukan John Chen sebagai CEO BlackBerry diklaim cukup membuat perusahaan lebih tenang.
Demi Dana Segar, BlackBerry Jual Kampus di Kanada
Pembelian aset properti BlackBerry itu bernilai USD 278 juta atau setara Rp 3,19 triliun.
Advertisement