Sukses

Ericsson Pede Sistemnya Aman dari Penyadapan

Penyadapan kerap dilakukan oleh agen rahasia. Ericsson yakin keamanan data yang diterapkannya aman dari peretasan.

Liputan6.com, Jakarta - Isu penyadapan oleh agen keamanan rahasia Amerika Serikat (NSA) lewat perangkat komunikasi sempat menjadi kabar hangat. Terakhir, fasilitas komunikasi yang memakai produk buatan Huawei disebutkan berhasil diretas NSA.

Ericsson menyebutkan bahwa fasilitas miliknya dilengkapi dengan teknologi keamanan yang sesuai standar dan rapat. Menurut Hardyana Syintawati sebagai VP Marketing & Communication Ericsson Indonesia, perusahaannya sangat hati-hati soal menjaga keamanan.

"Kita melakukan pembangunan keamanan yang sangat rapat sebagai batasan dan penjagaan data. Kemungkinan data bisa diambil oleh pihak lain seperti hacker rasanya susah karena teknologi keamanan kita tinggi," ungkap Hardyana yang dijumpai tim Tekno Liputan6.com, Rabu (7/5/2014).

Akan tetapi, ia pun mengakui bahwa pihaknya masih memungkinkan datanya diakses secara legal untuk pihak berwajib melalui proses yang berlaku. "Tapi kalau pihak-pihak tertentu membutuhkannya seperti kepolisian tentu sangat mungkin data kita bisa diakses asal sesuai prosedur. Masalah ini memang sudah diatur oleh asosiasi," imbuh wanita yang akrab disapa Nana itu lagi.

Aksi penyadapan yang dilakukan NSA sempat menghebohkan dunia termasuk Indonesia. Pasalnya, lembaga rahasia itu dikabarkan bekerjasama dengan agen Australia dalam menjalankan penyadapan ke berbagai negara yang melibatkan Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat lewat NSA dilaporkan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden telah berhasil mengakses server Huawei yang berada di kantor pusat di Shenzhen. Peretasan itu dilakukan demi memperoleh data sensitif dan memonitor komunikasi eksekutif yang dilakukan melalui fasilitas buatan Huawei.

Lebih lanjut, NSA dicurigai menjalankan rangkaian operasi khusus yang dinamai sebagai `Shotgiant` dalam memata-matai fasilitas komunikasi buatan perusahaan berlogo kipas merah tersebut. Shotgiant adalah pendurung NSA untuk mendapatkan korespondensi email dan rahasia bisnis Huawei.

NSA bahkan dikabarkan telah mendapat kode sumber untuk mengakses individu yang menggunakan produk Huawei. Dalam laporan itu NSA dikatakan bisa mendapatkan email perusahaan yang dibuat pada Januari 2009 lalu.