Sukses

Bogor Raih Penghargaan Indonesia Digital Society Award

Kota hujan ini berhasil mengalahkan juara tahun lalu yaitu Yogyakarta dan kota-kota lain, seperti Cimahi, Denpasar.

Liputan6.com, Bogor - Kota Bogor berhasil meraih penghargaan Indonesia Digital Society Award (IDSA 2014) sebagai pemenang 1st Runner-Up. Kota hujan ini berhasil mengalahkan juara tahun lalu yaitu Yogyakarta dan kota-kota lain, seperti Cimahi, Denpasar.

Penghargaan ini diumumkan di pusat perbelajaan kota Kasablanka, Jakarta, Kamis kemarin (8/5/14). Untuk tahun 2014, Indonesia Digital Society Award memberikan peringkat sebagai berikut.

Kategori Pemerintah Kota
The Best Champion : Kota Surabaya
Runner Up 1 : Kota Bogor
Runner Up 2 : Kota Yogyakarta, Kota Denpasar, Kota Cimahi

Saat mengumumkan pemenang, Cahyana Ahmadjayadi selaku juri mengatakan, kompetisi ini sangat ketat. Para juri memperhatikan aspek performa presentasi dari kepala daerah untuk melengkapi keempat aspek penilaian.

"Bogor kami nilai sudah menampilkan ringkasan APBD dan prosedur perizinan secara lengkap di websitenya," ujar Ir. Diah Indrajati, salah seorang juri dari Kemendagri.

Sementara itu, Bima Arya, Walikota Bogor mengatakan, prestasi ini merupakan penghargaan atas kerja keras semua warga Bogor.

"Saya bersama segenap jajaran akan terus bekerja keras untuk mengembangkan Teknologi, Komunikasi dan Informasi untuk kesejahteraan warga Bogor," ujar Bima Arya.

Disinggung mengenai fasilitas WiFi di Taman Kota, Bima menegaskan bahwa tidak semua taman harus pakai WiFi. Menurutnya taman harus jadi tempat kontak antar manusia dengan manusia (people to people), bukan kontak antara manusia dengan internet.

IDSA 2014 diselenggarakan oleh MarkPlus Inc dengan dukungan penuh PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Acara ini adalah ajang penghargaan untuk Pemerintah Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia mengenai penerapan dan pembangunan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kota/Kabupatennya.

Salah seorang juri Farid Subhan menjelaskan, proses penjurian dilakukan dalam dua tahap, yaitu penentuan 5 dari 70 finalis untuk kotamadya dan kabupaten untuk masing-masing kategori pada awal April 2014. Selanjutnya masing-masing finalis akan diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan digitalisasi untuk kota dan kabupaten mereka, dan akan diberikan waktu selama 15 menit termasuk presentasi dan tanya jawab.

"Kami menilai Bogor di bawah pimpinan Bima Arya punya visi bagus, Ia ingin subtansi, yaitu program yang langsung dapat dirasakan masyarakat. Visi atau inisiatif menjadi salah satu aspek penilaian selain leadership, ushership dan benefit," jelas Farid.

Para Juri terdiri dari enam orang dari para ahli IT, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan MarkPlus, yaitu Hermawan Kertajaya (President of MarkPlus, Inc), Bambang (Kemenkominfo), Ir. Cahyana Ahmadjayadi (IT Expert), Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit M.Sc., MBA., Mphil., MA (President of Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM), Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat M.Eng (Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan LPPM ITB), Farid Subhan(Chief Business Officer, MarkPlus, Inc), Taufik (Mark Plus), Ir. Diah Indrajati(Kemendagri).

Live dan Produksi VOD