Liputan6.com, Belakangan ini, layar QHD banyak dibicarakan, terutama sejak LG G3 dilaporkan menggunakan layar tersebut. Namun menurut salah satu petinggi Huawei, layar QHD sebenarnya sia-sia disematkan pada smartphone.
Dilansir Tech Radar, Sabtu (10/5/2014), Chairman of Huawei Devices and Chief Executive Consumer Business Group Huawei, Richard Yu mengatakan, Huawei senang memilih layar Full HD 5 inci untuk Ascend P7.
Menurutnya, resolusi layar tersebut telah tepat. Dan sebaliknya, layar QHD dinilainya tidak sesuai untuk perangkat mobile.
"Saya pikir kita tidak membutuhkan layar QHD di mobile. Karena mata Anda tidak bisa mengenali antara Full HD dan 2K di smartphone. Anda tidak bisa melihat dengan jelas perbedaannya, jadi itu benar-benar omong kosong," jelas Yu.
Kendati demikian, Yu mengatakan bahwa layar QHD tetap bisa digunakan untuk layar smartphone. Namun akan membutuhkan konsumsi daya yang besar.
"Mata Anda tidak bisa melihat perbedaannya, jadi kenapa kita melakukannya? Saya pikir itu adalah sebuah hal bodoh," sambungnya.
Dia menambahkan, semakin tinggi resolusi panel maka biaya untuk membuat handset akan turut melonjak. Tapi isu terbesar adalah peningkatan konsumsi baterai. Daya tahan baterai merupakan salah satu topik hangat saat ini.
Huawei sendiri, kata Yu, berusaha meningkatkan daya baterai. Meski dia mengakui sekali pengisian baterai tidak bisa bertahan selama tiga hari, tapi tak menutup kemungkinan akan bisa terjadi suatu hari nanti.
"Kami tidak terburu-terburu mengimplementasikan pengisian daya baterai cepat untuk perangkat kami," kata Yu.
Huawei: Layar QHD untuk Smartphone? Itu Bodoh!
Belakangan ini, layar QHD banyak dibicarakan, terutama sejak LG G3 dilaporkan menggunakan layar tersebut.
Advertisement