Liputan6.com, Jakarta - Seolah tak pernah kehabisan cara, penjahat selalu memiliki intrik untuk menjerat korban, termasuk di dunia maya. Situs kencan online merupakan salah satu media yang digunakan penjahat cyber untuk menjerat korban.
Dikutip dari laporan Federal Bureau of Investigation (FBI), Selasa (13/5/2014), penjahat yang menggunakan situs kencan online kerap berkedok sebagai orang Amerika yang sedang berlibur, padahal berasal dari luar negeri. Target mereka biasanya adalah perempuan berusia di atas 40 tahun seperti yang telah bercerai. Namun kelompok usia lain juga rentan menjadi korban.
Penasaran cara kerja penipu cinta online ini? Anda tiba-tiba dihubungi secara online oleh seseorang yang tertarik dengan Anda. Mereka lalu mengirimkan profil atau foto melalui email.
Selama beberapa waktu, Anda dan penjahat tadi bisa saja terus menjalin hubungan. Penjahat itu bisa juga mengirim bunga atau hadiah. Namun Anda harus waspada, karena bisa jadi setelah itu mereka akan meminta uang.
Begitu Anda mengirimkan uang, maka tipuan akan terus berlanjut. Jika hal itu terjadi, Anda sedang menjadi korban kejahatan cyber. Hal ini kemungkinan bermula dari informasi personal yang diunggah ke situs media sosial atau kencan.
Agar tidak menjadi korban kejahatan cyber, sebaiknya hindari orang-orang dengan kriteria sebagai berikut:
1. Memaksa Anda meninggalkan situs kencan, di mana kalian berdua bertemu. Setelah itu, dia meminta untuk berkomunikasi menggunakan layanan email pribadi atau pesan singkat.
2. Mereka cepat menyatakan jatuh cinta
3. Mengirimkan foto dengan tampilan mewah
4. Mengklaim berasal dari Amerika Serikat (AS) dan sedang bepergian dan serta bekerja di luar negeri
5. Berencana mengunjungi Anda, tapi kemudian membatalkannya dengan alasan ada acara penting
6. Meminta uang dengan berbagai alasan, seperti untuk bepergian, kesehatan, biaya hotel, biaya rumah sakit anak, atau hal lainnya.
Salah satu cara untuk terhindar dari kejahatan cyber adalah menggunakan situs kencan online yang sudah terpercaya.