Liputan6.com, Jakarta - Nama Indonesia kembali bergaung di dunia internasional berkat prestasi yang diraih Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri, siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan. Mereka berhasil meraih 2 Award dalam ajang Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014, yang digelar di Los Angeles pada 11-16 Mei 2014 lalu.
Muhtaza dan Anjani meraih The Development Focus Award senilai US$ 10.000 dari the U.S. Agency for International Development (USAID), melalui karya ilmiah berjudul Green Refrigerant Box. Selain itu mereka juga meraih Penghargaan Ketiga senilai US$ 1.000 di kategori Engineering: Materials & Bioengineering.
Dalam karya ilmiah, Green Refrigerant Box (kulkas tanpa freon dan listrik), mereka mencetuskan ide penggunaan kayu Gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin buah-buahan dan sayur-sayuran.
Awalnya mereka melihat Kabupaten Musi Banyuasin kaya akan potensi buah-buahan dan sayur-sayuran, namun memiliki persoalan yang berkaitan dengan listrik. Kemudian muncul ide untuk membuat alat pendingin untuk menyimpan buah yang tidak bergantung pada listrik dan freon berupa Green Refrigerant Box, sehingga dalam waktu 2 jam 20 menit, suhu semula 28 derajat celcius mampu turun menjadi 5,5 derajat celcius.
"Dunia membutuhkan lebih banyak ilmuwan, creator dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tekanan tantangan global," kata Director Public Affairs Intel Indonesia, Deva Rachman.
Melalui keterangan tertulis, Deva juga menambahkan generasi muda merupakan kunci inovasi. Karena itu, Intel berharap pemenang Intel ISEF 2014 ini dapat menginspirasi lebih banyak siswa untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika, sebagai dasar untuk kreativitas.
Tahun ini, Intel International Science and Engineering Fair diikuti oleh lebih dari 1.700 ilmuwan muda yang dipilih dari 435 kompetisi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Selain pemenang utama, lebih dari 500 finalis menerima penghargaan dan hadiah untuk penelitian inovatif mereka, termasuk 17 pemenang "Best of Category", masing-masing menerima hadiah US$ 5.000.
Intel Foundation juga memberikan hibah senilai US$ 1.000 untuk masing-masing sekolah dari pemenang dan kompetisi lokal yang mereka wakili. Selain itu, Intel Foundation juga memilih sejumlah siswa untuk mendapakan pengalaman penghargaan, termasuk perjalanan 11-hari ke China untuk menghadiri kompetisi sains nasional terbesar di negara itu, berbicara dengan para peneliti di lab Intel di Shanghai, dan mengunjungi Pusat Penelitian Panda di Chengdu.
Intel International Science and Engineering Fair memberikan apresiasi kepada siswa-siswa entrepreneur, penemu dan ilmuwan yang paling menjanjikan di dunia. Finalis dipilih setiap tahun dari ratusan kompetisi yang berafiliasi di seluruh dunia.
Karya-karya mereka kemudian dievaluasi oleh lebih dari 1.200 juri-juri dari hampir setiap disiplin ilmu, masing-masing oleh seorang bergelar Ph.D. atau setara dengan enam tahun pengalaman profesional terkait di salah satu disiplin ilmu.
Intel International Science and Engineering Fair 2014 didanai bersama oleh Intel dan Intel Foundation dengan penghargaan tambahan dan dukungan dari puluhan perusahaan, akademisi, pemerintah dan organisasi keilmuan lainnya. Tahun ini, lebih dari US$ 5 juta diberikan kepada para peserta.
Hebat! Siswi Asal Sekayu, Sumsel Raih 2 Award di Los Angeles
Nama Indonesia kembali bergaung di dunia internasional berkat prestasi yang diraih siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan.
Advertisement