Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan dibalik aplikasi pesan KakaoTalk, Kakao, mengumumkan langkah penting dalam sejarah perusahaan. Kakao dan perusahaan internet terbesar ke dua di Korea Selatan (Korsel), Daum Communications, akan melakukan merger untuk memperkuat posisi kedua perusahaan dan memiliki daya saing lebih besar di dunia.
Dilansir PC World, Selasa (27/5/2014), dari merger ini lahir perusahaan baru bernama Daum Kakao, yang direncanakan akan melantai di bursa pada Oktober mendatang. Analis melihat merger kedua perusahaan sebagai langkah yang positif.
"Kami memprediksi akan ada efek sinergi dari nilai Daum sebagai portal internet, serta mesin pencari, iklan, dan bisnis game yang bertemu dengan layanan mobile dan pesan mobile Kakao," kata analis Kiwoom Securities, Ahn Jae-min.
Terlebih lagi, kata Jae-min, Naver sebagai rival terkuat telah mendominasi pasar portal lokal selama 10 tahun terakhir. Salah satu produk Naver, Line, juga bersaing dengan KakaoTalk.
Kendati demikian, Kakao tak kalah populer di Korsel. Aplikasi KakaoTalk kini telah tersedia di seluruh wilayah Asia, tapi sebagian besar penggunanya masih berada di Korsel. Sekira 9 dari 10 pengguna smartphone di negara tersebut memiliki aplikasi KakaoTalk.
KakaoTalk diluncurkan pada Maret 2010 dan tersedia di berbagai sistem operasi (OS), di antaranya iOS, Android, BlackBerry, dan Windows Phone.
Sementara itu, Line memiliki lebih dari 350 juta pengguna per Februari 2014. Peningkatan jumlah pengguna didukung kehadiran Line yang kian kuat di wilayah Asia, termasuk Jepang, serta negara lain seperti Spanyol dan Meksiko.
Kakao Merger dengan Perusahaan Internet Korsel
Kakao dan perusahaan internet Korea Selatan (Korsel), Daum, akan melakukan merger.
Advertisement