Sukses

Facebook Hapus Akun Pria Pelaku Penembakan Massal

Pria yang diduga sebagai pelaku penembakan massal di Isla Vista ini telah melanggar peraturan yang telah ditetapkan Facebook.

Liputan6.com, California - Facebook dilaporkan telah menghapus akun Elliot Rodger yang diduga sebagai pelaku penembakan massal di Isla Vista, Santa Barbara, California, Amerika Serikat. Langkah itu dilakukan Facebook atas permintaan dari para penggunanya.

Mereka menuduh Rodger telah melanggar peraturan yang telah ditetapkan media sosial terbesar tersebut. Di antaranya adalah telah melakukan pelecehan, kekerasan, dan pidato tentang kebencian terhadap ideologi feminazi. Demikian seperti dikutip dari laman Guardian, Rabu (28/5/2014).

Facebook mulanya menolak untuk mengambil tindakan itu, namun akhirnya jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu menghapus akun Rodger. Pria berusia 22 tahun itu diketahui mendaftar ke Facebook dengan identitas palsu serta melanggar hak kekayaan intelektual dan melanggar peraturan komunitas Facebook.

Halaman ini sendiri merupakan sebuah fan pages yang mungkin diciptakan untuk memprovokasi. Namun belum jelas siapa yang membuat fan pages tersebut. Apakah Rodger sendiri atau seseorang yang ingin membuat situasi semakin memanas.

Dalam aksi brutalnya, putra dari sutradara Hollywood Peter Rodger itu menewaskan 2 perempuan, 4 laki-laki, dan melukai 13 orang lainnya, termasuk 8 orang yang ia tembak saat melaju melintasi jalanan kota dengan mobil BMW hitam.

Setelah melancarkan aksinya, Rodger bunuh diri dengan menembak diri sendiri. Beberapa menit sebelum memulai aksinya, Rodger diketahui mengirimkan email ke beberapa kerabat dan orang tuanya.

Dalam emailnya itu, Rodger memaparkan rencana penembakan. Ia bermaksud membunuh teman-teman sekamarnya dan kemudian ia akan membantai siswa perempuan di asrama dan melanjutkan aksinya ke Isla Vista dekat Universitas California di Santa Barbara.

Rodger juga diduga telah mengunggah video ke YouTube. Dalam video tersebut, seorang pria yang menyebut dirinya sebagai Elliot Rodger meluapkan kebenciannya pada wanita-wanita dan "anak-anak populer" yang menolaknya serta mengatakan ia akan membunuh orang-orang karena merasa kesepian dan frustasi.

Polisi menduga Rodger menderita gangguan mental. "Tersangka mengalami gangguan mental berat," kata Sheriff Santa Barbara Bill Brown seperti dilansir CNN. Diberitakan sebelumnya, bahwa Rodger merasa frustrasi karena di usianya yang ke-22 tahun belum memiliki pacar.