Sukses

Sebarkan Internet ke Seluruh Dunia, Google Jajaki Angkasa

Untuk mewujudkan ambisinya, Google dikabarkan telah merangkul perusahaan satelit bernama O3b Networks.

Liputan6.com, California - Cita-cita Google untuk mengintegrasikan seluruh wilayah di berbagai penjuru dunia dengan internet tampaknya bukanlah hisapan jempol semata. Menurut laporan yang dilansir Wall Street Journal, raksasa industri teknologi yang berbasis di Mountain View, California itu telah menyiapkan dana investasi US$ 1 miliar untuk mewujudkannya.

Dana berlimpah tersebut rencananya akan digunakan Google untuk meluncurkan 180 satelit ke luar angkasa. Satelit-satelit itu akan berfungsi sebagai pemancar konektivitas internet yang mampu menjangkau seluruh permukaan bumi.

Namun usaha Google diakui bukan sebagai perkara yang mudah untuk direalisasikan. Atas alasan itu Google pun dikabarkan telah merangkul perusahaan satelit bernama O3b Networks. 

Perusahaan satelit yang didirikan oleh Greg Wyler sejak 2007 itu diketahui telah berhasil menciptakan perangkat mini satelit berbobot 680 kilogram. Namun rencananya Google akan mendanai O3b Networks agar dapat menciptakan mini satelit yang hanya berbobot 113 kg. 

Sebelum menginvestasikan dana pada O3b Networks, Google sebelumnya juga telah mengakuisisi produsen pesawat tanpa awak (drone) Titan Aerospace. Drone ciptaan Titan Aerospace nantinya diprediksi akan menjadi penghubung konektivitas internet dari satelit di angkasa dengan para pengguna di permukaan bumi.

Sebelum merencanakan penyebaran internet via satelit, Google sebenarnya pada pertengahan 2013 kemarin pun sempat menggelar Project Loon. Dalam proyek ini mereka berusaha menyebarkan jaringan internet di seluruh dunia menggunakan balon udara.

Namun kepala konsultasi divisi satelit Google, Tim Farrar, mengungkapkan bahwa penggunaan satelit dan drone akan jauh lebih fleksibel dan optimal dibanding balon udara.

"Drone dan satelit dapat saling melengkapi satu sama lain. Perpaduan keduanya bisa menjangkau seluruh tempat-tempat terpencil di permukaan bumi," jelas Farrar dikutip dari laman Wall Street Journal, Jumat (6/6/2014).
 

 

Video Terkini