Liputan6.com, Jakarta - Tencent menutup 20 juta akun yang berkaitan dengan layanan prostitusi di layanan messaging milik perusahaan, WeChat. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu ini juga menutup 30 ribu akun palsu.
Laman The Next Web, Rabu (11/6/2014) melaporkan, langkah penutupan puluhan juta akun tersebut diungkapkan oleh Weixin, nama lain WeChat di Tiongkok. Keputusan Tencent ini telah disinggung oleh WeChat pada pekan lalu dengan mengatakan bahwa akan membersihkan platformnya mulai 9 Juni dan seterusnya.
WeChat menegaskan pihaknya ingin melindungi pengalaman pengguna, terlebih ada tanda-tanda penyalahgunaan dalam bentuk penipuan dan pelecehan. Aplikasi messaging populer ini juga mengungkapkan menghapus 10 juta iklan setiap hari yang terkait dengan penipuan atau tidak mematuhi regulasi.
Langkah Tencent menutup puluhan juta akun ini sekaligus sejalan dengan rencana pemerintah setempat. Tiongkok pada bulan lalu mengumumkan akan mulai mengambil tindakan keras terhadap industri aplikasi messaging.
Pemerintah membidik akun yang menyebarkan rumor dan informasi yang berkaitan dengan sejumlah hal termasuk teroris dan pornografi.
Sementara itu, Tencent tidak hanya memperketat pengawasan WeChat. Tapi juga jejaring sosial perusahaan yang lain yaitu QQ dan QZone. Perusahaan telah menghapus 20 juta pesan spam, 250 ribu akun berbahaya, dan menghapus lebih dari 70 juta postingan yang dianggap menyebarkan pornografi dan terkait dengan penipuan, di kedua layanan tersebut.
WeChat Tutup 20 Juta Akun Prostitusi
Tencent menutup 20 juta akun yang berkaitan dengan layanan prostitusi di layanan messaging milik perusahaan, WeChat.
Advertisement