Liputan6.com, Jakarta - Ekosistem sistem operasi Android tampaknya masih menjadi sasaran empuk bagi berbagai jenis serangan malware.
Terkini, seorang peniliti dari perusahaan anti virus Esset bernama Robert Lipovsky mengidentifikasi sebuah malware berbahaya baru yang mengincar pengguna Android. Bahayanya, jenis malware dari varian Trojan yang belakangan dinamai SimpleShocker ini memiliki sistem kerja yang mampu 'menyandera' foto, video, dan berbagai dokumen pada perangkat Android.
Menurut yang dilansir laman Ars Technica, Rabu (11/6/2014), malware SimpleShocker beroperasi dengan cara mengunci perangkat Android. Pengguna berada dalam kondisi tidak dapat mengakses file foto, video dan dokumen yang ada di dalam perangkat.
Ketika mencoba mengaksesnya, pada perangkat akan muncul notifikasi yang menyebutkan bahwa berbagai file dalam perangkat baru bisa dibuka bila pengguna mengirimkan uang 'tebusan' sebesar US$ 21 atau setara dengan Rp 250 ribu.
Selain itu, pada notifikasi yang muncul dibubuhkan pula informasi palsu yang menyebutkan bahwa ponsel pengguna terkunci karena telah melanggar aturan. Sebagai contoh, pengguna dituduh terlalu sering mengakses situs porno atau perjudian.
Lebih lanjut Lipovsky menjelaskan, jenis malware ini untuk sementara terdeteksi menyebar di wilayah Eropa Timur. Belum ditemukan tanda-tanda keberadaannya di wilayah lain.
Â
Baca Juga
Â
Advertisement