Piala Dunia Hasilkan 1 Miliar Interaksi di Facebook

Liputan6.com, Piala Dunia 2014 adalah salah satu topik terpopuler saat ini. Berbagai hal yang terkait dengan turnamen ini, mulai dari gol hingga hasil tak terduga menjadi perbincangan banyak orang, termasuk di media sosial seperti Facebook.

Facebook adalah salah satu media sosial yang menjadi tempat menyalurkan berbagai ekspresi mengenai Piala Dunia. Bahkan menurut laporan Reuters, Piala Dunia 2014 adalah peristiwa yang paling banyak dibicarakan dalam sejarah Facebook, meski turnamen sepakbola itu baru setengah jalan.

Facebook dalam data terbarunya mengungkap bahwa percakapan mengenai Piala Dunia 2014 selama 12-29 Juni berhasil melibatkan 220 juta pengguna dengan satu miliar interaksi yaitu postingan, like, dan komentar.

Bahkan, mengingat pertandingan ini masih akan berjalan selama dua pekan lagi, Piala Dunia 2014 diprediksi akan kembali membuat rekor baru sebagai acara terbesar di media sosial.

"Banyak orang terlibat dalam perbincangan di Facebook mengenai apa yang mereka tonton dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selain berbagi dan terhubung dengan teman-teman, orang-orang terlibat secara langsung dengan media dan suara publik, yang sangat mereka pedulikan," jelas Director of Partnership Facebook, Nick Grudin, seperti dilansir Reuters, Rabu (2/7/2014).

Facebook adalah perusahaan media sosial terbaru yang berhasil mendapatkan trafik yang berhubungan dengan TV, dari acara-acara besar seperti Piala Dunia. Tren ini dimulai sejak beberapa tahun lalu bersama kompetitornya, Twitter.

Penduduk dunia menggunakan Facebook untuk mengomentari tentang apa yang mereka saksikan secara langsung. Fenomena ini diklaim sebagai bentuk interaksi yang bisa menjadi sumber pendapatan iklan bagi Facebook.

Di luar peran media sosial, sepakbola sendiri memiliki pengaruh kuat. Pada pekan pertama Piala Dunia 2014, terjadi 459 juta interaksi di Facebook, lebih banyak daripada kombinasi Super Bowl, Sochi Winter Olympic Games, dan Academy Awards.

"Pertandingan ini telah menjadi pendorong momen budaya bagi seluruh penduduk dunia. Dan kita melihat itu tercermin di Facebook," jelas Gurdin.