Sukses

Ini Lagu Berformat Digital Pertama di Dunia

20 tahun lalu, Geffen Records membuat terobosan baru dengan merilis lagu pertama di dunia yang tersedia dalam format file digital.

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin mendengarkan atau mentransfer dan berbagi lagu dalam format file digital telah menjadi kebiasaan yang sangat lumrah saat ini. Namum bila kita menilik ke 20 tahun yang lalu, sebuah lagu yang disajikan dalam format digital adalah hal yang sangat istimewa.

Pada 20 tahun yang lalu, tepatnya 27 Juni 1994, sebuah label rekaman yang berbasis di New York bernama Geffen Records membuat terobosan baru dengan merilis lagu pertama di dunia yang tersedia dalam format file digital dan dapat diunduh di internet.

Hari itu menjadi hari bersejarah dalam industri musik modern dan menandai pertama kalinya proses pengunduhan sebuah lagu lewat jaringan internet.

Menurut penjelasan yang dilansir laman Motherboard, Rabu (2/7/2014), lagu dari band rock Aerosmith bertajuk `Head First` yang terdapat dalam album Get A Grip (1993) adalah lagu pertama di dunia yang dihadirkan oleh Geffen Records dalam bentuk file digital.



Format yang diusung adalah WAV dan berukuran 4,3 MB. Dengan kecepatan koneksi internet saat itu, dibutuhkan waktu sekitar 60 hingga 90 menit untuk menyelesaikan proses pengunduhan.

"Hari ini, band rock veteran Aerosmith menawarkan lagu yang mereka rilis di komputer untuk pertama kalinya. Lagu ini akan tersedia di meja Anda, asalkan Anda memiliki sebuah PC (yang dilengkapi sound card dan berlangganan layanan online CompuServe)," tulis Deborah Wilker, wartawan harian Sun Sentinel saat itu.

Tercatat ada sekitar 10 ribu pengguna CompuServe (perusahaan penyedia layanan internet pertama di AS) yang mengunduh lagu tersebut dalam kurun waktu delapan hari.

Sebagai informasi, gagasan Geffen Records saat itu merupakan ide visioner dari tiga pegawai baru mereka, yakni Jim Griffin, Robert Von Goeben, dan Luke Wood.

Ketiganya lalu dianggap menjadi generasi penentu masa depan industri musik global, sebelum akhirnya dilanjutkan oleh era Spotify, iTunes, dan Napster.