Sukses

Negeri Tiongkok Blokir Microsoft Office

Tiongkok mulai menjauh dari software besutan Microsoft, salah satunya dengan memblokir paket produktivitas Office.

Liputan6.com, China - Tiongkok membuat langkah penting dengan mulai menjauh dari software Microsoft, salah satunya dengan memblokir paket produktivitas Office. Keputusan ini berselang satu bulan setelah negara itu melarang penggunaan Windows 8 di komputer pemerintah.

Menurut laporan yang dipublikasikan laman CRI, pemerintah pusat meminta sejumlah departemen untuk berhenti menggunakan Microsoft Office. Sebagai gantinya, dianjurkan menggunakan layanan serupa buatan lokal, seperti Kingsoft yang tengah berusaha bersaing dengan Microsoft.

Namun sampat saat ini rincian mengenai informasi ini masih belum ada. Namun jika benar terjadi, maka Microsoft diprediksi mulai kehilangan 'kuasa' di Tiongkok, yang saat ini merupakan salah satu pasar terbesar di dunia.

2 dari 3 halaman

Microsoft Terus Bernegosiasi

Meski tingkat pembajakan di Tiongkok masih tinggi, Microsoft tetap melihat pasar lokal sebagai peluang besar. Maka dari itu perusahaan terus bernegosiasi dengan otoritas setempat untuk memastikan bahwa produk-produknya, termasuk Windows 8 dan Office bisa digunakan di komputer pemerintah.

Raksasa software ini mengatakan pada bulan lalu, bahwa meski Windows 8 dilarang di komputer pemerintah, Windows 7 masih tersedia sehingga perusahaan menawarkan sistem operasi itu sebagai pengganti sampai kesepakatan tercapai.

"Microsoft telah bekerja secara proaktif dengan Central Government Procurement Center dan instansi pemerintah lainnya, melalui proses evaluasi untuk memastikan bahwa produk dan layanan kami memenuhi semua persyaratan pemerintah," jelas Microsoft dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Softpedia, Selasa (1/7/2014).

3 dari 3 halaman

Tiongkok Juga Blokir Windows 8

Mengenai pemblokiran Windows 8, sejumlah sumber mengatakan hal ini disebabkan keputusan Microsoft menghentikan dukungan untuk Windows XP. Tiongkok disebut baru saja memindahkan komputer pemerintah untuk menggunakan Windows XP yang asli, sehingga negara itu ingin mendapatkan perlindungan dan dukungan lebih lama, setelah melalui proses upgrade yang sulit.

Microsoft menolak permintaan tersebut karena seperti negara-negara lain, Tiongkok harus melakukan upgrade ke Windows 7 atau Windows 8.1, dan jika ingin mendapatkan perpanjangan dukungan maka mereka harus membayar.

Pihak Tiongkok pun merespon dengan memblokir Windows 8 dan memaksa departemen lokal menggunakan alternatif open source yang bisa menggantikan Windows.