Liputan6.com, Kolkata - Kasus pelecehan lewat internet alias cyberbully kembali memakan korban. Kali ini menimpa seorang remaja perempuan berusia 17 tahun di India.
Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena salah seorang temannya mem-bully dirinya di situs jejaring sosial Facebook. Korban adalah seorang siswi sekolah menengah kelas 11 di sebuah sekolah top di selatan Kolkata, India.
Sebelum bunuh diri, gadis yang tidak disebutkan namanya itu meninggalkan sebuah catatan bunuh diri sebanyak 6 halaman. Catatan inilah yang kemudian menjadi dasar penyelidikan polisi.
Kasus ini bermula dari pertemanan sang gadis dengan seorang pria bernama Faisal Imam Khan, mahasiswa berumur 23 tahun. Keduanya berteman beberapa bulan lalu, dan dalam waktu singkat menjadi teman dekat. Namun, karena satu dan lain hal, sang gadis mulai menjaga jarak dengan pria tersebut. Â
Menurut laporan Times of India, tersangka Faisal sudah ditangkap. Dua temannya yang bernama Deepak Gupta dan Satish Shah, juga telah ditahan karena bersekongkol melakukan pelecehan.
Selama interogasi, Deepak mengatakan bahwa gadis itu mulai menghindar. Faisal kemudian memutuskan untuk membalas dendam dengan memfitnah gadis itu di depan umum.
Ia bekerjasama dengan Deepak dan Satish, lalu membuatkan profil palsu tentang gadis itu. Mereka mengubah foto-fotonya dan mempostingnya lengkap dengan nomor telepon gadis itu. Di profil itu ditulis bahwa sang gadis 'mencari teman tidur' dan 'terbuka untuk berhubungan intim.
Telepon Cabul
Tak lama kemudian, banyak panggilan cabul masuk ke ponselnya. Remaja perempuan itu kemudian menyadari bahwa dia telah dijebak. "Karena tak menemukan jalan keluar, dia bunuh diri," kata penyidik​​.
Sebelum membuat profil palsu dengan nama gadis itu, Faisal pertama kali memposting gambar rekayasa gadis itu pada profilnya sendiri.
Menurut penyidik, gadis tersebut gantung diri di atas balok besi dengan menggunakan kain selendang dupatta. "Dalam catatan bunuh diri, dia mengklaim bahwa dia terpaksa untuk bunuh diri setelah difitnah di situs jejaring sosial," kata penyidik Rashid Munir Khan.
Polisi yang menyelidiki kasus ini tampak terguncang. "Kalau saja dia datang kepada kami sebelum mengambil langkah tersebut," kata salah seorang petugas.
Para penyidik mengimbau anak-anak terutama remaja agar dapat banyak belajar dari insiden yang menyakitkan ini. "Kami memohon kepada semua korban cyberbullying untuk menghubungi kantor polisi setempat dan unit cyber. Kami akan memberikan semua bantuan hukum, konseling psikologis dan menghapus profil palsu itu," tegas Rashid.
Baca juga:
Cyberbully Tak Pandang Korban, Ini Cara Menghindarinya
5 Tips Bijak Hadapi dan Hentikan Aksi Cyberbully
Gadis 14 Tahun Bunuh Diri Karena Di-bully, Facebook Dituntut
Advertisement