Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok adalah salah satu pasar penting di dunia, termasuk untuk produk-produk teknologi. Hal ini diuraikan studi Roper Reports Worldwide GfK, yang menilai Tiongkok sebagai salah satu negara paling positif dalam menerapkan teknologi baru.
Dilansir Cnet, Minggu (6/7/2014), studi firma riset GfK itu mengungkapkan bahwa 44 persen pengguna internet (netter) Tiongkok bersedia untuk mengenal dan mencoba berbagai teknologi baru. Dalam laporan ini, GfK menggarisbawahi demografis pengadopsi teknologi yang tidak sering dibahas.
Salah satunya adalah proporsi yang lebih tinggi pada orang-orang berusia 50 tahun ke atas di Tiongkok, dalam mengetahui teknologi baru dan menggunakannya sebanyak yang mereka bisa. Sekira 35 persen pengguna internet berusia 50-59 tahun di Tiongkok menggunakan teknologi sebanyak mungkin. Jumlahnya jauh lebih tinggi pada usia 60 tahun atau lebih dengan 41 persen.
Sebagai perbandingan, 19 persen pengguna teknologi di Asia-Pasifik dengan usia antara 50 dan 59 tahun menilai diri mereka sebagai pengguna teknologi aktif dan untuk yang berusia 60 tahun atau lebih hanya 15 persen. Sedangkan rata-rata global untuk masing-masing segmen umur adalah 22 dan 16 persen.
Dari perbandingan di atas, maka tingkat penggunaan teknologi generasi tua di Tiongkok lebih tinggi dibandingkan rata-rata Asia-Pasifik dan global.
"Kita memilki populasi online yang besar, yang di dalamnya ditemukan bahwa generasi tua di Tiongkok menggangap teknologi lebih menarik, dibandingkan rata-rata global di seluruh kelompok umur di wilayah Asia," ujar juru bicara GfK, Vicky Shen.
44% Netter di Tiongkok Mau Melek Teknologi Baru
Studi firma riset GfK itu mengungkapkan bahwa 44 persen netter Tiongkok bersedia untuk mengenal dan mencoba berbagai teknologi baru.
Advertisement