Sukses

Google Stop Promosikan Situs Esek-esek

Kata 'Porn' memang menjadi salah satu kata kunci yang paling banyak dicari di mesin pencari Google Search.

Liputan6.com, California - Google menunjukkan komitmennya untuk memberantas pornografi di dunia maya. Perusahaan raksasa mesin pencari internet itu kabarnya telah merilis kebijakan baru untuk tidak lagi mempromosikan situs-situs berkonten pornografi di seluruh layanan iklan digital mereka.

Dilansir laman CNBC, Jumat (4/7/2014), kebijakan baru yang dirilis Google itu berlaku mulai minggu depan, Senin 7 Juli 2014. Pihak Google telah menginformasikan kebijakan anyarnya ini kepada para klien melalui email yang berisi seperti berikut:

"Mulai Senin minggu depan, kami (Google) tidak lagi menerima iklan yang mempromosikan berbagai aksi seksual termasuk pornografi hardcore, serta macam-macam jenis grafis seksual seperti aksi masturbasi, genital, anal dan oral seks," tulis Google.

Kebijakan baru Google ini tentunya sangat merugikan para pelaku industri pornografi. Theo Sapoutzis, CEO dari publisher konten pornografi AVN Media Network mengaku terkejut.

"Saya terkejut dengan langkah yang diambil oleh Google. Bila melihat ke belakang, kami sudah beriklan pada Google sejak 2002 silam. 12 tahun lamanya, dan kami tak berharap perubahan ini terjadi," katanya.

Berdasarkan data yang dimiliki Google AdWords Keyword Planner, kata 'Porn' memang menjadi salah satu kata kunci yang paling banyak dicari di mesin pencari Google Search. Tercatat rata-rata pencarian kata kunci yang berafiliasi dengan kata 'Porn', seperti 'Free Porn', 'Porno', dan 'Porn Sex' mencapai 351 juta kali per harinya.

Komitmen Google dalam pemberantasan pornografi internet memang sudah dimulai sejak akhir tahun 2013 kemarin. Bersama sejumlah perusahaan teknologi lainnya, Google telah memblokir segala bentuk pencarian yang berkaitan dengan pornografi anak.

Â