Liputan6.com, Jakarta - Penyerangan wilayah Gaza, Palestina oleh tentara Israel kembali terjadi dan mengakibatkan korban jatuh dari masyarakat sipil seperti anak-anak dan perempuan. Tindakan bombardir yang dilakukan Israel ke rakyat sipil di Gaza itu pun akhirnya menuai berbagai respon dari masyarakat dunia.
Para pengguna internet ikut serta menyampaikan rasa simpati mereka kepada masyarakat Gaza yang sangat sering menjadi korban. Kekejaman tentara Israel kepada rakyat Palestina yang tak mengecualikan anak-anak pun kemudian tersebar di dunia maya melalui situs media sosial seperti Facebook, Twitter, Path maupun forum-forum internet lainnya.
Tak sedikit pengguna internet di Indonesia yang berbagi alamat lembaga yang siap menampung sumbangan yang ditujukan untuk rakyat Palestina tak henti digempur tentara pendudukan Israel.
Next
Tokoh Fasisme dunia, Adolf Hitler yang dikenal sebagai pelaku dari pembantaian umat Yahudi lewat Holocaust pun muncul di tengah publik. Gambar pemimpin Nazi Jerman di masa lalu itu selalu ditempeli tulisan alasannya melakukan pembantaian Yahudi beberapa puluh tahun lalu.
Sebuah gambar yang memperlihatkan tentara Israel yang sedang diperiksa oleh anak perempuan terpampang di sebuah tembok. Gambar itu merupakan mimpi besar dalam menaklukkan tentara Israel yang biasanya melakukan hal tersebut kepada rakyat Palestina.
Advertisement
Next
Berbagai informasi lain terkait Palestina juga diungkap melalui postingan di media sosial. Pernyataan seperti rakyat Palestina yang menganggap orang Indonesia sebagai saudara maupun kerukunan umat beragama di dalam wilayah Palestina yang akhirnya diketahui lewat berbagai gambar dan pengakuan yang diposting ke sosial media.
Kritikan pun kemudian muncul untuk kaum muslim di Indonesia yang kerapkali melontarkan hujatan kasar dalam menanggapi kekejaman Israel tapi tanpa ada tindakan nyata seperti berangkat langsung ke garis terdepan Gaza untuk membela rakyat Palestina ataupun bahkan sekedar menyumbang dana pun masih tidak.
Gambar yang tersebar di kalangan pengguna internet itu merupakan respon dari rasa empati atas penderitaan rakyat Palestina yang kerap ditindas dan diperlakukan tidak manusiawi oleh tentara pendudukan Israel.