Sukses

Jangan Coba-coba Klik Video Vulgar Ini di Facebook!

Pengguna Facebook diperingatkan untuk tidak mengklik sebuah link yang memperlihatkan video seorang wanita yang tengah mengganti pakaian.

Liputan6.com, Albania - Pengguna Facebook diperingatkan untuk tidak mengklik sebuah link yang memperlihatkan video seorang wanita yang tengah mengganti pakaian yang direkam melalui webcam. Pasalnya link itu diduga akan menyisipkan sebuah virus untuk mencuri data pribadi.

Perusahaan keamanan online BitDefender, baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang malware, yang diyakini dikembangkan di Albania. Link ini dirancang agar terlihat seperti video YouTube, tetapi ketika diklik, akan membawa pengguna Facebook ke situs yang mencoba untuk menginstal perangkat lunak berbahaya di bawah kedok pembaruan perangkat lunak Adobe Flash. 

"Scammers telah menciptakan lebih dari 20.000 URL unik yang mengarahkan korban ke situs-situs berbahaya dan membuat video YouTube palsu, yang menampilkan seorang wanita tengah mengganti pakaian yang direkam melalui webcam," kata kepala strategi keamanan BitDefender, Catalin Cosoi.

Video itu, lanjut Cosoi, berjalan selama beberapa detik untuk menarik perhatian pengguna Facebook agar mereka mengklik link itu. Pembuat malware memalsukan sejumlah tampilan video yang tampak sudah ditonton oleh lebih dari satu juta pengguna.

Dalam hal ini hacker menggunakan URL singkat dari layanan internet bit.ly untuk menutupi alamat situs web berbahaya, meskipun BitDefender mengatakan telah diberitahu tentang masalah ini. Demikian seperti dikutip dari laman Guardian, Rabu (23/7/2014).

Setelah terinstal, malware `Trojan.Agent.BDYV` akan bekerja dalam browser termasuk Chrome dan Firefox, penandaan teman di Facebook, dan mencegah pengguna yang terinfeksi untuk menghapus posting dari timelines mereka.

Sebenarnya virus ini bukanlah yang pertama menyebar melalui Facebook. Pada Mei 2013, Bitdefender mengidentifikasi virus baru dari Dorkbot malware yang menyebar melalui fitur chat Facebook dan memata-matai korban serta mencuri informasi pribadi mereka.

Video Terkini