Sukses

Jokowi-JK Diminta Perhatikan Industri Telkomunikasi

Industri telekomunikasi dinilai memiliki peran vital dalam pembangunan ekonomi nasional

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019. Berbagai program telah disampaikan oleh pasangan bernomor urut dua yang populer dengan salam dua jarinya tersebut. 

Begitu terpilih, banyak pihak yang langsung memberikan perhatian sangat besar kepada pasangan yang terkenal dengan sebutan Jokowi-JK itu. Salah satunya dari IndoTelko Forum yang merupakan komunitas pemerhati kemajuan industri telekomunikasi Tanah Air.

"Kami sebagai komunitas yang peduli dengan kemajuan industri telekomunikasi meminta Bapak Jokowi untuk memberikan perhatian lebih ke sektor ini," kata Founder IndoTelko Forum Doni Darwin dalam siaran resmi yang diterima tim Tekno Liputan6.com.

Permintaan yang diungkap IndoTelko bukan tanpa sebab. Komunitas itu mengungkap bahwa telekomunikasi memberikan dampak potisif baik langsung atau tidak langsung bagi pertumbuhan negara.

Investasi di sektor telekomunikasi disebutkan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Pada 2012 dengan perekonomian Indonesia tumbuh 6,23%, telekomunikasi memberikan kontribusi sebesar 10%.

Mengutip hasil survei dari Ooredoo yang belum lama diungkap, dinyatakan pekerjaan rumah terbesar yang harus dibereskan untuk ekonomi berbasis broadband ialah masalah infrastruktur dasar untuk menggelar koneksi internet super cepat yang harus segera dibangun dan meningkatkan adopsi teknologi untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pertumbuhan tiap 10% penetrasi jaringan Broadband secara empiris diperoleh pertumbuhan GDP sebesar 1,38%.

Lebih lanjut, Doni berharap pemerintah yang baru tak mengubah semua kebijakan yang sudah ada sebelumnya. Ia menilai bahwa pemerintah sebelumnya telah memiliki visi dan rencana yang  bagus untuk pengembangan infrastruktur pita lebar atau broadband.

"Pemerintah sekarang sudah membuat rencana yang bagus untuk pengembangan broadband, jangan ganti rezim, semua berubah. Kita harus teruskan yang baiknya dengan perbaikan sana-sini. Salah satu perbaikannya membentuk lembaga tata kelola Telco ini," katanya.