Liputan6.com, Jakarta - Bisnis game PC dan konsol dalam lima tahun mendatang mengalami kendala. Hal ini karena jumlah pendapatan diprediksi menurun cukup signifikan.
Dilansir Venture Beat, perusahan riset Juniper Research memprediksi pendapatan game PC dan konsol mengalami penurunan 11 persen dari US$ 46,5 miliar pada tahun ini menjadi US$ 41 miliar pada 2019. Ini dinilai sebagai penurunan tajam dalam generasi konsol sekarang yang baru saja dimulai pada 2012 dan 2013.
Meski demikian, ditengah menanjaknya popularitas game mobile, game PC dan konsol akan tetap menguasai 50 persen dari pendapatan bisnis game dalam lima tahun mendatang. Menurut Juniper, tingkat penjualan konsol dan game PC akan tetap relatif sehat.
Di luar pendapatan game PC dan konsol, ada kabar baik untuk game cloud. Juniper mengungkapkan bahwa pendapatan game cloud akan tumbuh dari US$ 281 juta pada 2014 menjadi lebih dari US$ 1 miliar dalam lima tahun mendatang. Termasuk pendapatan dari layanan game berbasis web.
Dalam laporan ini diungkapkan bahwa konsol game generasi ke sembilan akan hadir pada 2019. Siklus konsol diprediksi tidak mengalami perubahan terlalu banyak.
Lebih lanjut, game PC seperti League of Legends akan menjadi salah satu genre paling populer. Sementara itu, perangkat genggam akan mengalami kesulitan karena penjualannya diprediksi berada di bawah 2 persen dari total industri game pada 2018. Untuk platform streaming game online disebut akan terus mengalami pertumbuhan.
Pendapatan Game PC Menyusut di 2019
Bisnis game PC dan konsol menghadapi kendala dalam lima tahun mendatang.
Advertisement