Liputan6.com, Washington - Pada pertengahan Juli 2014 lalu, Microsoft resmi mengumumkan bahwa perusahaan akan mem-PHK 18.000 orang karyawannya atau sekitar 15% dari total karyawan. Dari total tersebut, 12.500 di antaranya akan menimpa divisi handset Nokia, termasuk para buruh pabrik handset Nokia di Tiongkok.
Namun kebijakan itu tentunya tidak mudah diterima oleh para buruh. Untuk memuluskan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK), Microsoft menawarkan smartphone Lumia gratis di dalam paket kesepakatan PHK para buruh Nokia di Tiongkok.
Menurut yang diwartakan laman Business Insider, Jumat (8/8/2014), smartphone yang ditawarkan oleh Microsoft adalah Nokia Lumia 630 yang memiliki harga pasaran senilai US$ 130. Sebagai langkah awal, Microsoft dikabarkan akan menyiapkan sekitar 300 unit handset Lumia 630 per harinya untuk para buruh yang bersedia di-PHK.
Berdasarkan laporan MarketWatch, pabrik Nokia di Tiongkok memiliki sekitar 4.700 pekerja. Dari jumlah tersebut, hanya 300 orang yang masih dipertahankan oleh Microsoft.
Daniel Ives, analis FBR Capital Markets mengatakan, jumlah angka PHK yang "lebih besar dari yang diperkirakan" ini mengisyaratkan rencana Nadella untuk menyederhanakan infrastruktur Microsoft.
"Di bawah era Ballmer, ada banyak lapisan manajemen dan sejumlah inisiatif mahal yang didanai sehingga mempengaruhi posisi strategis dan keuangan perusahaan," kata Ives.
Menurutnya, Nadella melakukan langkah PHK untuk memastikan bahwa Microsoft siap dan berada pada posisi yang baik untuk memulai babak berikutnya di bisnis mobile dan cloud.
Microsoft Tawarkan Lumia Gratis Untuk Pekerja yang Di-PHK
Smartphone yang ditawarkan oleh Microsoft adalah Nokia Lumia 630 yang memiliki harga pasaran senilai US$ 130.
Advertisement