Liputan6.com, Jakarta - Persaingan Google dan Microsoft tidak terjadi lewat produk atau layanan. Kedua perusahaan itu juga saling bersaing membantu kepolisian dalam mengungkap kejahatan seksual yang memanfaatkan layanan komputasi mereka.
Microsoft mengklaim telah memberikan laporan kepada pihak kepolisian bahwa salah seorang pengguna layanan komputasi awan OneDrive milik mereka kedapatan melakukan pelecehan terhadap anak. Perusahaan yang berbasis di Redmon, Washington itu pun menyertakan beberapa bukti foto sebagai penguat laporan.
Dikutip dari laman Ubergizmo, Microsoft menemukan gambar 'gadis muda' yang disimpan di akun OneDrive milik seorang pria berusia 20 tahunan. Pria yang berasal dari Pennsylvania itu juga disebutkan kedapatan melakukan upaya pengiriman beberapa gambar ilegal dari alamat email live.com yang disediakan Microsoft.
Atas laporan ini, pria tersebut akhirnya ditangkap pada tanggal 31 Juli lalu setelah Microsoft datang ke National Center for Missing and Exploited Children's CyberTipline, yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
Lebih lanjut disebutkan, sang pria tersangka disinyalir menerima gambar melalui kiriman lewat aplikasi pesan instan Kik Messenger. Ia mengaku foto itu dikirimkan layaknya 'melakukan transaksi dan ia mendapat kiriman gambar pornografi lewat perangkat selular miliknya'.
Gambar ilegal yang dijadikan bukti oleh Microsoft tersebut didapat dengan melakukan pemindaian pada konten yang ada di layanan miliknya. Jika benar Microsoft melakukan pemindaian pada konten layanannya, Microsoft bisa dituduh melakukan pelanggaran privasi oleh para penggunanya.
Sebelumnya, hal yang sama juga pernah dilakukan Google untuk menangkap seorang pria yang kedapatan melakukan kejahatan seksual anak. [baca:Â Google Ungkap Kejahatan Pedofilia Lewat Gmail]
Microsoft Ungkap Pelaku Kejahatan Anak di Layanannya
Tak mau kalah dari Google, Microsoft ikut ungkap kejahatan seksual oleh pengguna layanan yang disediakannya.
Advertisement