Liputan6.com, Jakarta - Layanan pesan instan tengah ramai digunakan pengguna layanan internet di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sayangnya, dari sekian banyak penyedia layanan pesan instan yang masuk masih belum ada yang menyediakan data center-nya di Indonesia.Â
Padahal, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sempat meminta kepada berbagai perusahan penyedia layanan berbasis internet agar membangun data center di wilayah Indonesia. Namun, permintaan itu masih belum digubris.
Layanan pesan dari Jepang, Line sebagai salah satu yang paling banyak dipakai pengguna internet Tanah Air mengaku perusahaannya mungkin saja akan membangun data center di Indonesia.
"Kita tentunya akan menuruti semua keputusan pemerintah yang berlaku di negara yang dimasuki. Kalau data center tertuang sebagai keharusan bagi perusahaan seperti kami tentu akan kita ikuti," ungkap Galuh Chandrakirana sebagai tim Leader Marketing Line Indonesia.
Akan tetapi, Galuh mengaku bahwa keputusan membangun data center itu juga akan diikuti dengan berbagai pertimbangan. Ia menyebutkan Naver Japan sebagai induk Line memiliki standar yang ditetapkan dalam membangun sebuah data center untuk layanannya.
"Fasilitas pendukungnya kan harus dilihat juga, infrastruktur dasar seperti listrik, akses dan keamanan dari berbagai kondisi yang mungkin saja bisa terjadi yang ada di sini gimana. Kalau sesuai mungkin kita akan bangun data center di Indonesia," tambahnya.
Walalu begitu, Galuh mengaku perusahaannya masih belum punya rencana membangun data center atau fasilitas lain di Indonesia dalam waktu dekat. Dara manis itu berharap hadirnya kantor perwakilan di Tanah Air akan semakin memudahkan proses koordinasi antara Line dengan pemerintah maupun penggunanya.Â
Line Bakal Buka Data Center di Indonesia?
Pembangunan data center bisa saja dilakukan Line kalau memang dibutuhkan dengan berbagai pertimbangan.
Advertisement