Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Tbk sudah ditetapkan pemerintah untuk mengosongkan frekuensi 1900 Mhz yang dipakai sebagai fasilitas layanan komunikasinya. Keputusan itu juga menetapkan agar operator itu pindah ke jaringan 2300 Mhz.
Smartfren mengaku telah menyiapkan langkah terpadu dalam menyikapi keputusan pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) tersebut. Bahkan, operator telekomunikasi berbasis CDMA itu tengah menyiapkan segala fasilitas pendukungnya di jaringan baru.
"Kami sekarang sedang menyiapkan jaringannya dulu yang bisa dipakai menjalankan layanan komunikasi di 2.300 Mhz. Tapi produk pendukungnya seperti smartphone dan modem juga kami siapkan biar sekalian jalan," ungkap Hartadi Novianto, Bundling Product Department Head Smartfren.
Perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Sabang, Jakarta Pusat itu berencana akan menggunakan alokasi frekuensi seluas 30 Mhz di 2300 Mhz untuk menjalankan layanan internet cepat, 4G LTE (long term evolution).
Pembangunan layanan di frekuensi 2300 Mhz itu segerai mulai dilakukan Smartfren setelah surat keputusan dari Kominfo keluar. Smartfren berharap telah memiliki layanan berbasis 4G LTE pada awal tahun 2015 mendatang.
"Persiapan layanan komunikasi masih dibangun di 2300 Mhz. Kalau sudah tersedia perangkat pendukungnya pasti akan kita siapkan biar pelanggan bisa langsung menikmati layanan berbasis internet cepat di sana," tandas Hartadi.
Proses perpindahan atau realokasi jaringan yang dikeluarkan Kominfo untuk Smartfren akan membuat perusahaan harus menyediakan dana investasi yang cukup besar. Diprediksi perusahaan itu akan mengeluarkan dana lebih dari Rp 3 triliun demi membangun layanan di jaringan baru miliknya.Â
Pindah Jaringan, Smartfren Gerak Cepat Siapkan Fasilitas
Smartfren langsung menyiapkan fasilitas pendukung untuk layanannya di jaringan 2300 Mhz
Advertisement