Liputan6.com, Jakarta Salah satu alasan Microsoft mendesain sistem operasi (OS) Windows 8 adalah untuk membantu orang-orang yang menderita berbagai macam penyakit. Kini raksasa software itu berbagi cerita mengenai penderita Sindrom Ehlers-Danlos (EDS) yang menggunakan perangkat berbasis Windows 8.
EDS adalah kelompok penyakit turunan yang ditandai dengan longgarnya persendian, kulit yang sangat elastis, dan pembuluh darah yang mudah rusak.
Microsoft mengungkapkan bahwa Windows 8 sangat mudah digunakan oleh penderita sindrom tersebut. Perusahaan menceritakan kisah seorang remaja bernama Alexandra Tristan, yang memiliki kelainan genetik langka ini. Dia menggunakan kemampuan layar sentuh Windows 8 untuk berbagai hal termasuk belajar dan terhubung dengan teman-temannya.
"Dia menulis makalah penelitian dengan menyentuh keyboard layar secara perlahan dan mendiktekan catatan menggunakan software pengenalan suara," ungkap Microsoft seperti dilansir Softpedia, Kamis (21/8/2014).
Chief Accessibility Officer Microsoft, Rob Sinclair, menjelaskan bahwa fitur-fitur Windows 8 secara khusus diimplementasikan untuk membantu orang-orang dengan berbagai macam penyakit. Kisah Tristan ini, sambungnya, adalah bukti nyata tercapainya tujuan OS tersebut.
Microsoft mengungkapkan, Windows 8 bisa digunakan untuk membantu seluruh komunitas EDS, sehingga dapat menyadari teknologi dan menggunakan layar sentuh untuk berinteraksi dengan orang lain serta mencoba hidup dengan normal.
"Alih-alih menjadi 'korban”, kini dia (Tristan) bisa terhubung dan mengedukasi orang lain. Dengan dukungan teknologi Microsoft, dia bisa berbicara tentang EDS dan membantu orang lain yang menderita EDS untuk menemukan jalan mereka sendiri dan bukan hanya sekedar bertahan dengan kondisi untuk mewujudkan impian mereka," jelas perusahaan yang dipimpin oleh Satya Nadela tersebut.
Microsoft Klaim Windows 8 Bantu Penderita EDS
Salah satu alasan Microsoft mendesain Windows 8 adalah untuk membantu orang-orang yang menderita berbagai macam penyakit.
Advertisement