Liputan6.com, Bogor - Untuk menunjang kemajuan dan kemandirian bangsa, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) mendapat mandat untuk memberikan dukungan melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Bidang-bidang penting yang perlu dikuasai guna mencapai kemandirian bangsa seperti pangan, energi, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, material maju, dan pertahanan militer dikembangkan dalam lima tahun terakhir.Â
Hal itu diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta usai menghadiri pembukaan Informal ASEAN Ministerial Meeting on S&T (8th IAMMST), yang dilaksanakan di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor.
Menristek mengatakan teknologi ini dapat mendukung dan menjadi nilai tambah Indonesia untuk menghasilkan perubahan pada tahun 2015 mendatang.
"Meningkatkan produk kita demi meningkatkan ekonominya, teknologi warning itu nantinya akan diciptakan terutama di wilayah gunung berapi," ujar dia.
Ia mengatakan, Kementerian khusus mengeluarkan dana untuk mendatangkan beberapa ahli asing untuk berbagi ilmu di kegiatan konferensi. Tidak disebutkan berapa biaya yang dialokasikan untuk mendatangkan para ahli dari luar tersebut.
"Acara ini juga dibantu dari anggaran peningkatan kapasitas SDM karena mendatangkan ahli dari luar negeri. Kalau kita keluar negeri terbatas orang yang bisa belajar, kalau di sini jadi banyak yang belajar," ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan pertemuan ini sebagai bentuk kerja sama dalam bidang energi, makanan, lingkungan hidup. Dia menjelaskan, dalam pertemuan ini banyak yang diharapkan untuk kota Bogor.
"Kita jadikan Kota Bogor menjadi Smart City, selain itu kita tonjolkan pariwisata Bogor ke seluruh negara ASEAN," pungkasnya.
Dukung IPTEK, Kemenristek Datangkan Ahli Asing
Kementerian khusus mengeluarkan dana untuk mendatangkan beberapa ahli asing untuk berbagi ilmu di kegiatan konferensi.
Advertisement