Liputan6.com, Jakarta - Layanan telekomunikasi berbasis internet cepat alias 4G LTE masih sepi pemain di Indonesia. PT Internux saat ini masih menjadi satu-satunya perusahaan yang menggarap pasar 4G yang baru digelar secara komersial oleh pemerintah lewat Bolt.
Perusahaan itu sedang getol menggenjot jumlah pelanggan dengan menghadirkan perangkat pendukung layanannya yang diklaim cukup inovatif. Smartphone dan tablet dengan dukungan koneksi 4G jadi produk yang akan dihadirkan Bolt demi memanjakan pelanggannya.
Akan tetapi, dalam waktu dekat Bolt akan kedatangan kawan sekaligus pesaing di industri tersebut. First Media yang merupakan sebagai mitra perusahaannya bakalan ikut masuk ke layanan 4G LTE pada akhir tahun 2014. Ada pula PT Smartfren Telecom yang bakalan kena gusuran pemerintah dan ikut masuk ke industri 4G pada awal tahun 2015.
"Kita tidak takut dengan adanya kompetisi. Di industri telekomunikasi natural ketika pemain lama pindah ke 4G," ungkap Devid Gubiani, Chief Technology Officer Bolt saat ditanya soal kemungkinan persaingan yang mulai muncul di bisnisnya.
Smartfren yang kemungkinan akan menjadi lawan berat bagi Bolt bahkan dianggapnya sebagai pengembang ekosistem 4G yang masih sangat baru. Bolt mengaku pihaknya memiliki cukup keunggulan yang bisa ditawarkan kepada pelanggannya di area Jabodetabek dan Banten.
"Bertambahnya pemain kita berharap ekosistem perangkat 4G bisa berkembang. Soal persaingan, kita punya keunggulan di tarif, coverage, dan inovasi,” tegas Devid.
Bolt mengaku telah memiliki 650 ribu pelanggan sejak pertama kali meluncur pada awal tahun 2014. Perusahaan itu mengklaim bakalan segera menghadirkan berbagai perangkat pendukung lainnya supaya bisa mencapai target jumlah satu juta pelanggan yang ditetapkannya di tahun ini.
Nyusul Bolt, Pemain Baru Bisnis 4G Bermunculan
Layanan 4G yang mulai berkembang di Indonesia mulai mendatangkan banyak pemain yang akan memicu persaingan.
Advertisement