Sukses

Pindah Frekuensi, Smartfren Siapkan Kompensasi Pelanggan

"Kita akan pikirkan kompensasi untuk mereka yang kena dampak dari perpindahan frekuensi," ungkap Djoko.

Liputan6.com, Jakarta Rencana perpindahan PT Smartfren Telecom Tbk dari frekuensi 1900 Mhz tengah dalam proses realisasi. Kemungkinan kebijakan pemerintah untuk memindahkan frekuensi yang digunakan Smartfren dari 1900 Mhz ke 2300 Mhz akan berdampak kepada pelanggan.

Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren menyebutkan bahwa memang ada kemungkinan pelanggan yang terganggu karena proses realokasi frekuensi. Namun, pria yang akrab terlihat dengan kumis tebal itu menyebutkan jumlah pelanggan yang kemungkinan akan terganggu terbilang sedikit. 

"Sekarang mungkin tinggal 100 ribu pelanggan yang masih pakai handset single frekuensi 1900 Mhz. Kita akan pikirkan kompensasi untuk mereka yang kena dampak dari perpindahan frekuensi," ungkap Djoko saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di restoran Bunga Rampai, Jakarta.

Loyalitas tinggi dari pelanggan yang masih berada di jaringan 1900 Mhz jadi alasan Smartfren dalam memberikan kompensasi. Djoko sendiri mengaku bahwa pihak Smartfren sebenarnya telah cukup lama tak lagi mengeluarkan perangkat yang memakai single frekuensi 1900 Mhz baik berupa ponsel ataupun modem.

"Mereka kan merupakan pelanggan loyal, kita saja sudah tidak membuat perangkat single frekuensi 1900 Mhz sejak tahun lalu. Jadi ya kita akan kasih kompensasi sekaligus penghargaan karena mereka setia sama kita," ungkap Djoko.

Sayangnya, Djoko masih belum menyebutkan kompensasi yang akan diberikan perusahaan bagi pelanggan yang masih memakai handset single frekuensi. "Sekarang kita fokus soal pindah frekuensi dulu, nanti kompensasinya akan kita bahas lebih lanjut," tandas Djoko.