Sukses

Indonesia Menuju Smart City, Apa yang Perlu Disiapkan?

Sektor transportasi dinilai sebagai salah satu bagian yang harus mendapatkan 'infrastruktur pintar' lebih dulu.

Liputan6.com, Jakarta - Desakan untuk melakukan penerapan kota pintar alias smart city terus berdengung di kalangan penggiat teknologi, termasuk di Indonesia. Namun perlu dilakukan persiapan yang matang sebelum menerapkan kota pintar.

Pembangunan infrastruktur yang memadai disebut sebagai salah satu bagian penting dalam membangun smart city. Pelaku teknologi menilai posisi infrastruktur pada smart city merupakan bagian penting dan menjadi dasar agar sebuah kota bisa memiliki 'kecerdasan'.

"Smart city itu kan konsepnya kota yang bisa mengontrol secara sistematis. Perangkat yang ada di dalamnya saling terhubung, jadi yang paling penting untuk punya smart city, ya harus bangun infrastrukturnya dulu," kata Harry K. Nugraha, Director Channel Sales Intel Indonesia Corporation yang dihubungi tim Tekno Liputan6.com melalui email. 

Ia pun menambahkan, pembangunan infrastruktur pendukung sebuah kota untuk menjadi smart city sebaiknya dilakukan pada fasilitas baru karena akan lebih mudah mengaturnya sesuai dengan kebutuhan. Sektor transportasi dinilai Harry sebagai salah satu bagian yang harus mendapatkan 'infrastruktur pintar' lebih dulu.

"Transportasi bisa menjadi bagian yang dapat dikembangkan terlebih dahulu. Biasanya penerapan infrastruktur baru lebih baik dipasang pada model atau jenis fasilitas baru yang ada pada sebuah kota supaya lebih mudah menerapkannya," tambah Harry.

Lebih lanjut, Harry menilai Indonesia memang sudah seharusnya menerapkan kota pintar supaya bisa lebih teratur. Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan ekonomi negara disebutkannya akan dapat lebih seimbang ketika teknologi dimanfaatkan secara optimal, salah satunya dengan mengadopsi smart city.

"Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama, karena teknologi kan sekadar fasilitas. Bagian penting lainnya adalah kesadaran dan keinginan menjadi lebih baik yang ada pada manusianya. Kalau itu tidak ada, ya tetap bakalan susah punya kota pintar meskipun secara teknologi sudah siap," tandasnya.