Liputan6.com, Jakarta - Apple berhasil mencatatkan performa baik pada 24 jam pertama pre-order iPhone 6, dengan mendapatkan lebih dari 4 juta unit pesanan. Prediksi dari senior analis Piper Jaffray, Gene Munster, kian memperkuat optimisme kesuksesan iPhone 6.
Ada dua hal utama yang menjadi pertimbangan Munster. Pertama antrean iPhone 6 dan opsi memori penyimpanannya. Munster mengungkapkan bahwa jumlah orang yang mengantre tampak lebih banyak daripada yang diprediksi dan para konsumen memilih mengeluarkan lebih banyak uang untuk mendapatkan ruang penyimpanan lebih besar.
Sebagai catatan, iPhone 6 dan Plus memiliki pilihan opsi penyimpanan 16, 64, dan 128 GB. Strategi Apple ini diprediksi berhasil, setidaknya untuk tahap awal.
Dilansir Business Insider, Senin (29/9/014), berdasarkan survei yang melibatkan 385 pembeli iPhone 6 dan Plus, Munster mengatakan bahwa 22 persen konsumen tertarik dengan iPhone 6 dan 6 Plus. Namun konsumen lebih tertarik dengan kapasitas penyimpanan lebih besar.
Sebagai perbandingan, kata Munster, 52 persen lebih memilih versi 64GB dan 26 persen memilih 128GB.
Jika data ini tepat, maka artinya orang-orang tidak keberatan membeli dua tipe iPhone yang lebih mahal dibandingkan tahun lalu. Pada 2013, diketahui 35 persen konsumen membeli iPhone 5s versi 16GB, 39 persen membeli versi 32GB, dan 25 persen untk versi 64GB.
Lebih lanjut, Munster mengatakan bahwa penjualan iPhone 6 Plus akan memberikan kontribusi yang besar untuk keuntungan Apple. Pasalnya, iPhone 6 Plus diprediksi memiliki margin lebih tinggi daripada iPhone 6 4,7 inci.
Analis: iPhone 6 Berhasil Pikat Konsumen
Senior analis Piper Jaffray, Gene Munster, mengungkapkan bahwa iPhone 6 Plus akan memberikan kontribusi yang besar untuk keuntungan Apple.
Advertisement