Liputan6.com, Keputusan Apple dan Google untuk menyematkan enskripsi secara default pada smartphone besutannya, membuat Federal Bureau of Investigation (FBI) geram. FBI khawatir pihaknya tidak dapat mengetahui riwayat ponsel pengguna.
Direktur FBI James Comey di kantor pusat FBI, Washington D.C mengklaim hal itu dapat membuat pengguna berpotensi melawan hukum. Dalam kesempatan yang sama, Comey mengaku telah bertemu Apple dan Google serta bertanya mengapa mereka memutuskan mengenskripsi smartphone besutannya.
"Kami harus mendapatkan surat perintah dari seorang hakim independen untuk dapat mengambil isi `lemari` siapapun atau ponsel pintar mereka. Gagasan bahwa seseorang akan memasarkan `lemari` yang tidak akan pernah bisa dibuka - bahkan jika itu melibatkan kasus penculikan anak dan perintah pengadilan - bagi kami itu tidak masuk akal," kata Comey.
"Apa yang menjadi perhatian saya tentang hal ini adalah perusahaan memasarkan sesuatu dengan sengaja membolehkan orang untuk memosisikan diirnya di luar hukum," sambung Comey, seperti dikutip dari laman Arstechnica, Minggu (28/9/2014).
Keputusan kedua perusahaan teknologi itu mengenkripsi smartphone besutannnya, menyusul program pengawasan pemerintah AS kepada pengguna. Program itu dibocorkan oleh mantan kontraktor National Security Agency (NSA), Edward Snowden.
Sebagai informasi, Apple mengumumkan peningkatan enkripsi untuk iOS 8, yang mana penegak hukum maupun Apple tidak bisa menenskripsi perangkat pengguna. Sedangkan Google sudah menyatakan akan menenskripsi secara default pada ponsel berbasis Android L.Â
Â