Liputan6.com, Jakarta - Bullying tak hanya terjadi di dunia nyata, belakangan ini media sosial semakin identik dengan cyberbullying. Berbagai ungkapan kasar yang bertujuan untuk merendahkan orang lain kerap terlontar via media sosial. Bahkan cyberbullying tak jarang pula menyulut permasalahan yang lebih besar di dunia nyata.
Menurut hasil studi yang dilakukan tim peneliti dari National Institutes of Health di Amerika Serikat, terungkap bahwa masalah berat badan berlebih adalah topik cyberbullying yang paling banyak di temukan di media sosial, khususnya Twitter.
Dilaporkan laman BGR, Rabu (8/10/2014), tim peneliti dari National Institutes of Health mencatat terdapat 1,37 juta posting selama 60 hari (23 Januari hingga 23 Maret) yang mencantumkan beberapa kata kunci seperti, 'gemuk' dan kegemukan'.
Parahnya lagi, 92% posting yang melibatkan kata gemuk (fat) hampir selalu berdampingan dengan kalimat yang berkonotasi negatif atau menghina. Bila dibuat perbandingannya, maka dapat disimpulkan bahwa 1 dari setiap 3 tweet mengandung bullying bertopik berat badan berlebih.
"Studi ini menunjukkan bahwa Twitter mungkin merupakan jenis media sosial yang mampu menularkan sifat cyberbullying dan hilangnya rasa empati pada kekurangan seseorang," kata Wen-ying Sylvia Chou, salah seorang anggota tim peneliti dari National Institutes of Health.
Kegemukan Jadi Topik Bullying Paling Populer di Twitter
1,37 juta posting di Twitter mencantumkan beberapa kata kunci seperti, 'gemuk' dan kegemukan'.
Advertisement