Sukses

Raksasa Search Engine Asal China Gempur Indonesia

Baidu memilih fokus dengan fitur dan lokalisasi konten, agar produk Baidu dapat digunakan dengan mudah oleh masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Satu persatu perusahaan dari luar negeri menyasar Indonesia sebagai target utama pemasaran produknya. Salah satunya Baidu, raksasa search engine  dan browser asal Tiongkok.

Baidu melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat penting. Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang sangat besar, di mana jumlah penduduknya lebih dari 250 juta jiwa dan merupakan negara terbesar ke-4 di dunia.

"Pengguna internet di Indonesia telah mencapai sekitar 71 juta pengguna. Dengan demografi seperti ini, kami melihat prospek dari industri digital di Indonesia, terutama di bidang internet dan aplikasi, masih terbuka lebar. Industri digital sendiri sangat luas cakupannya dan penuh dengan kreatifitas dan tantangan," kata Iwan Setiawan, Marketing Manager Baidu Indonesia.

Di Indonesia, Baidu menawarkan beragam layanan internet untuk PC dan Mobile. Baidu mulai fokus di Indonesia sejak Juli 2013. Baidu juga telah meluncurkan berbagai produk untuk pasar Indonesia, seperti Baidu Browser, DU Apps, Hao123, Baidu PC Faster, dan lainnya. Hao123.com merupakan web portal yang menyediakan beragam link, informasi dan konten lokal untuk pengguna internet.

Sebagai pendatang baru, Baidu memiliki strategi untuk menggaet pengguna dii Indonesia. Baidu memilih fokus dengan fitur dan lokalisasi konten, agar produk Baidu dapat digunakan dengan mudah oleh masyarakat Indonesia.

"Kami percaya dengan lokalisasi konten, masyarakat Indonesia dapat dengan mudah menggunakan produk kami," ujar Iwan dalam keterangannya, Rabu (8/10/2014).

Di Indonesia, menurut Iwan, Baidu memiliki 4,5 juta untuk pengguna Baidu Browser, 14 juta pengguna DU Battery Saver dan 5 juta pengguna DU Speed Booster. Di negeri asalnya Tiongkok, Baidu menguasai lebih dari 80% market share untuk mesin pencari. Baidu juga memiliki jaringan distribusi untuk aplikasi mobile dengan jumlah distribusi aplikasi lebih dari 300 juta per harinya. 

Video Terkini