Liputan6.com, Payung yang biasa digunakan orang agar terhindar dari paparan sinar matahari dan hujan diperkirakan telah ditemukan sejak 3.000 tahun lalu. Sejak saat itu tidak ada yang berubah dari segi desain.
Namun kali ini desainnya berubah total - hadir `tanpa atap` - di bagian atasnya menyemburkan udara (angin) deras untuk melindungi pengguna dari air hujan.
Air Umbrella merupakan invisible umbrella alias payung tak terlihat, yang mengeluarkan aliran udara untuk `melawan` derasnya air hujan. Dengan demikian, saat Anda membuka payung inovatif ini Anda tak akan lagi mengganggu orang di sekitar.
Proyek yang dikembangkan oleh startup yang juga mengatasnamakan dirinya sebagai Air Umbrella ini berharap dapat merevolusi industri payung. Tujuannya adalah untuk merancang payung yang berbeda dari yang lain. Aliran udara pada payung ini akan menyembul ke atas untuk menangkis air hujan.
Mengutip laman Kickstarter, Rabu (15/10/2014), Air Umbrella tersedia dalam tiga varian: versi A memiliki panjang 30 cm, versi B 50 cm, dan versi C 50 hingga 80 cm. Sedangkan untuk masa pakai baterainya, baterai versi A dapat bertahan hingga 15 menit, sementara versi B dan C sekitar 30 menit.
Bagi yang tertarik, Anda bisa melakukan pemesanan awal di sini dengan harga mulai US$ 88 atau Rp 1 jutaan hingga US$ 108 atau sekitar Rp 1,3 juta. Ketika sudah beredar di pasaran, harga Air Umbrella naik menjadi US$ 128 atau Rp 1,5 jutaan hingga US$ 148 atau Rp 1,8 jutaan.
Penasaran? Simak ulasannya di video berikut ini.
Air Umbrella, Payung `Tanpa Atap` yang Tak Terlihat
Air Umbrella merupakan invisible umbrella alias payung tak terlihat, yang mengeluarkan aliran udara untuk menangkis derasnya air hujan.
Advertisement