Liputan6.com, Jakarta - Secara ekonomi, Indonesia masuk dalam kategori negara berkembang. Meski demikian, masyarakat Indonesia disebutkan telah siap untuk mengadopsi teknologi telekomunikasi terbaru yaitu 4G LTE (Long Term Evolution).
Huawei menilai mobile broadband Indonesia telah bergerak menuju era digital. Lalu lintas data mengalami pertumbuhan berlipat ganda setiap tahunnya dan komposisi pelanggan data sekarang ini hampir setengah pelanggan layanan telekomunikasi.
"Peluang pasar Indonesia untuk layanan digital sangat tinggi. ini disebabkan kontribusi masyarakat kelas baru yang bersedia membayar lebih untuk kualitas yang lebih baik," ungkap Mohamad Rosidi, General Manager Solution Consulting Huawei Indonesia.
Lebih lanjut, Rosidi mengungkap standar kelayakan adopsi koneksi internet cepat berbasis 4G LTE ialah ketika pasar ponsel suatu negara telah mengadopsi smartphone sampai 30 persen.
"Saat pasar ponsel telah memakai smartphone sekitar 10-30 persen maka asumsinya masyarakat telah sadar kebutuhan layanan data cepat. Indonesia sekarang sudah punya 27 persen pengguna smartphone di pasar ponsel, maka sudah sangat layak untuk gelar LTE," papar Rosidi.
Dijumpai pada acara "The 2nd ICT Carnival & LTE Summit 2014" di Hotel JW Marriot, Rosidi menyarankan mobile operator untuk meningkatkan inovasi teknologi untuk memenuhi permintaan dan pengalaman pelanggan.
Huawei juga menyebutkan eksistensi jaringan 3G menunjukkan tingkat penggunaan yang tinggi dan menghadapi tantangan pertumbuhan lalu lintas data. Operator telekomunikasi disarankan beralih ke 4G LTE agar mampu mempertahankan pengalaman pelanggan dan aliran pendapatan yang lebih baik.
Indonesia Dinilai Sudah Layak Gelar 4G LTE
Indonesia disebutkan telah siap untuk mengadopsi teknologi telekomunikasi terbaru yaitu 4G LTE (Long Term Evolution).
Advertisement