Liputan6.com, Jakarta - Keyboard QWERTY BlackBerry memang dipuji kenyamanannya. Meski saat ini tren layar sentuh menjadi fitur wajib, tetapi tak jarang pengguna yang tetap menyimpan smartphone BlackBerry ber-keyboard fisik miliknya untuk keperluan tertentu yang membutuhkan kecepatan pengetikan.Â
Popularitas smartphone BlackBerry memang kian meredup, namun keyboard fisik QWERTY BlackBerry belum ada yang mampu menggantikan. Terutama bagi sebagian orang yang berprofesi sebagai penulis karya fiksi.
Menurut yang dilansir laman Geek, ada tiga penulis yang dilaporkan menulis novel sepenuhnya dengan menggunakan smartphone BlackBerry.
Yang pertama adalah seorang jurnalis asal Inggris bernama Geordie Greig. Ia menulis buku berisikan 80 ribu kata atau setara 270 halaman dengan menggunakan keyboard QWERTY BlackBerry. Menurut Greg, aktivitasnya sangat sibuk dan tak punya kesempatan untuk menulis dalam waktu lama. Dengan menggunakan BlackBerry ia bisa menulis kapan pun dan di mana pun.
Lalu ada Brett Restall. Penulis fiksi yang satu ini sehari-harinya membuka usaha kecil-kecilan yang menyita waktu. Dengan menggunakan BlackBerry, Brett mengaku bisa menulis di sela-sela waktu bekerjanya. Ia pun pernah menulis sebanyak 50 halaman menggunakan keyboard QWERTY BlackBerry.
Dan yang terakhir adalah Dough Shuler. Berbeda dengan kedua penulis sebelumnya yang terpaksa menggunakan BlackBerry karena ridak memiliki waktu luang di depan komputer, Shuler mengaku tidak memiliki laptop atau pun komputer desktop, maka ia memilih untuk menulis di BlackBerry.
Menurut penjelasan Shuler, ia telah berhasil merilis tiga buah buku dengan proses penulisan sepenuhnya menggunakan handset BlackBerry.Â