Liputan6.com, Texas - Seorang karyawan Google dilaporkan menyamar menjadi peneliti agar bisa mendapatkan foto syur mahasiswi. Bejatnya, ia menggunakan foto itu sebagai senjata untuk memeras mahasiswi malang tersebut.
Atas perbuatannya itu, tersangka yang bernama Nicholas Rotundo, 23, diringkus oleh FBI dan dituduh telah melakukan tiga kejahatan. Ia dituduh telah mencuri foto syur seorang mahasiswi dengan menyamar sebagai peneliti, kemudian memanfaatkan gambar porno itu untuk memeras.Â
Rotundo yang merupakan seorang internal technology resident di Google, diduga telah mengirim email ke mahasiswi University of Texas Dallas - mengaku sebagai seorang peneliti ilmiah yang ingin melakukan studi tentang payudara wanita.Â
Dalam email itu Rotundo menjanjikan imbalan sebesar U$ 8.500 kepada calon korban yang ingin memberikan foto syur. Setelah korban mengirim foto telanjang dirinya, ia menerima pesan, dikirim dari alamat email berbeda.
Dalam email konfirmasi tersebut, pengirim (Rotundo) mengklaim telah menerima foto vulgar itu dan mengancam akan mendistribusikan secara online, kecuali bila sang korban mengirim foto tambahan, termasuk video dirinya yang sedang masturbasi.
Mahasiswi malang itu tidak menanggapi email tersebut. Ia justru melaporkan kejahatan ini ke polisi setempat, yang kemudian ditindaklanjuti oleh FBI. Rotundo, yang telah bekerja di Google sejak Juni 2013, didakwa atas dua tuduhan kejahatan cyberstalking dan satu kejahatan tentang intrusi komputer.
Mengutip laman Hollywood Reporter, Selasa (28/10/2014), dalam hal ini Rotundo terancam 10 tahun penjara. Sementara pihak Google sendiri hingga kini belum mau memberikan komentar.
Karyawan Google Diam-diam Curi Foto Syur Mahasiswi
Seorang karyawan Google dilaporkan menyamar menjadi peneliti agar bisa mendapatkan foto syur mahasiswi.
Advertisement