Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk sedang menggodok rencananya untuk berkonsolidasi dengan PT Bakrie Telecom Tbk (Btel). Konsolidasi ini diakui sebagai langkah perusahaan memaksimalkan alokasi frekuensi 850 Mhz yang dimiliki kedua perusahaan tersebut.
"Pembahasan masih terus berlanjut, tak terganggu dengan isu utang yang tengah membelit Bakrie Telecom. Itu kita pisahkan, soalnya kami fokus untuk berbagi jaringan atau network sharing untuk mengoptimalkan frekuensi," papar Deputy CEO Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim di Jakarta.
Djoko menambahkan bahwa tujuan utama dari konsolidasi ini menyelamatkan pelanggan dengan memperkenalkan teknologi terbaru di 850 MHz yakni FDD LTE. "Kita lebih memikirkan hak pelanggan. Isu utang dan lainnnya itu jadi urusan masing-masing," ujarnya.
Kedua perusahaan berharap penggodokan yang sedang dilakukan dapat memberikan titik temu dari negosiasi yang dilakukan sejauh ini karena masing-masing sudah membentuk tim. "Sejauh ini belum ada mediasi dari pemerintah untuk urusan negosiasi ini," tambahnya lagi.
Lebih lanjut, Djoko mengungkap Smartfren sedang berfokus mengembangkan TDD LTE di 2,3 GHz. Tender pengadaan perangkat pendukung teknologi LTE di 2,3 Ghz sudah memasuki tahap akhir.
"Nggak lama lagi kita akan umumkan pemenangnya, ini kan kita jadinya benar-benar mengganti perangkat. Hanya serat optik dan microwave dari teknologi CDMA yang masih bisa digunakan untuk TDD LTE, sementara yang lainnya tukar. Enam bulan mendatang kita mulai migrasi," jelasnya.
Â