Liputan6.com, Jakarta Pengakuan Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, sebagai seorang gay dilaporkan berimbas pada digusurnya memorial Steve Jobs di Rusia. Memorial pendiri Apple itu di St. Petersburg telah dibongkar tak lama setelah pengakuan Cook tersebut beredar.
Memorial Jobs itu berupa sebuah iPhone raksasa setinggi 2 meter dan didirikan pada 2013 oleh kelompok usaha Rusia ZEFS di luar sebuah kampus di kota St. Petersburg. Kini iPhone raksasa itu sudah tidak ada dan diduga berkaitan dengan hukum Rusia melawan 'propaganda gay'.
"Perundang-undangan di Rusia melarang propaganda homoseksual dan penyimpangan seksual lainnya di bawah umur," ungkap ZEFS dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Mashable, Selasa (4/11/2014).
ZEFS dalam pernyataanya membenarkan bahwa pembongkaran memorial Jobs terjadi setelah pengakuan publik Cook sebagai seorang gay. "Setelah CEO Apple, Tim Cook, secara terbuka menyerukan sodomi, monumen itu dibongkar sesuai dengan aturan hukum Rusia mengenai perlindungan anak dari informasi yang mempromosikan penolakan nilai-nlai keluarga tradisional," sambung ZEFS.
Di sisi lain, Cook merasa bahwa keputusan untuk mengakui kehidupan seksualnya sebagai pilihan yang tepat. "Saya bangga menjadi gay dan saya menganggap menjadi gay adalah karunia terbaik Tuhan untuk saya," ungkap Cook beberapa waktu lalu.
Pernyataan Cook itu menarik perhatian banyak pihak termasuk mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton, CEO Microsoft Satya Nadella dan CEO Facebook Mark Zuckerberg. Mereka memuji keberanian Cook yang mengaku kepada publik tentang orientasi seksualnya.
Tim Cook Mengaku Gay, Memorial Steve Jobs Jadi Korban
Pengakuan CEO Apple, Tim Cook, sebagai seorang gay dilaporkan berimbas pada hilangnya memorial Steve Jobs di Rusia.
Advertisement