Liputan6.com, Jakarta - Konsolidasi jaringan telah sepakat dilakukan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dengan PT Bakrie Telecom Tbk (Btel). Kesepakatan kolaborasi pemanfaatan spektrum di frekuensi 800 Mhz itu rencananya tak mengubah teknologi komunikasi yang dipakai kedua perusahaan.
Smartfren dan Btel hingga saat ini menjalankan layanan telekomunikasi dengan teknologi code division multiple access (CDMA). Rencananya kedua perusahaan tersebut masih akan memakai teknologi CDMA meskipun telah berkonsolidasi jaringan.
"Sementara ini kita masih akan memakai teknologi yang sama di pita frekuensi 800 Mhz itu karena secara bisnis masih potensial. Industrinya masih berkembang, pelanggan masih tumbuh dan teknologinya masih layak pakai," ungkap Merza Fachys, Direktur Jaringan Smartfren di Jakarta.
Tak hanya itu, Merza menyebutkan sebagian pelanggan Smartfren masih aktif menggunakan jaringan 800 Mhz miliknya. Perpindahan teknologi disebutkannya bisa saja mengganggu layanan komunikasi yang disediakan Smartfren.
"Kalau kita pindahkan teknologinya harus pelan-pelan dan hati-hati karena bisa ganggu layanan, sedangkan kita maunya pelanggan gak merasakan perubahan apapun di layanan yang mereka pakai. Kita maunya sementara ini masih pakai CDMA dulu karena masih layak kok," tambah Merza.
Smartfren sendiri rencananya akan menjalankan teknologi 4G TDD-LTE (Time Division Duplexing Long Term Evolution) di frekuensi 2300 Mhz miliknya. Teknologi ini diharapkan mulai bisa dipakai Smartfren pada semester pertama tahun 2015 mendatang.
Berkolaborasi, Smartfren-Btel Masih Adopsi CDMA
Kesepakatan kolaborasi Smartfren-Btel rencananya tak mengubah teknologi komunikasi yang dipakai kedua perusahaan yaitu CDMA.
Advertisement