Liputan6.com, Jakarta - BlackBerry tengah berusaha mendongkrak pendapatan perusahaannya melalui berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan asal Kanada itu ialah dengan membuka aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) untuk handset bersistem operasi non-BlackBerry.
Setelah dibuka ke semua pengguna smartphone, layanan pesan instan itu pun mendapat penambahan beberapa fitur seperti BBM Stickers dan BBM Channel. Keduanya diprediksi disediakan BlackBerry sebagai upaya mengeruk keuntungan dari aplikasi pesan instan populer tersebut.
"BBM Stickers disediakan untuk membuat penggunanya lebih ekspresif saat berbincang sedangkan BBM Channel fungsinya seperti sosial media Twitter. Kita memanfaatkan ini juga untuk memudahkan mitra kita dalam berpromosi produk miliknya," kata Marcus S Tan, Regional Director BBM Asia kepada tim Tekno Liputan6.com.
Marcus mengaku perusahaannya tengah membentuk pola pemasaran yang berbeda dibandingkan pola pemasaran biasanya. Tak hanya melalui BBM Channel, mitra BlackBerry dibuat bisa melakukan promosi produknya melalui sticker yang disediakan di BBM Shop.
"Kita buat sticker di BBM dalam dua kategori yaitu brand sponsors yang disediakan secara gratis dari sponsor dan artist stickers yang disediakan secara berbayar hasil karya seniman yang bekerjasama dengan kita. Sekitar 10 brand sudah bekerjasama menyediakan sticker gratis buatannya," ungkap Marcus saat dijumpai di Empirica Bar.
Penguasa layanan BBM di Asia itu mengklaim salah satu brand mitranya telah mencetak prestasi di promosi lewat BBM Sticker yakni karakter buatannya diunduh oleh lebih dari 1,2 juta pengguna BBM di Indonesia. Beberapa mitra lainnya mencapai jumlah unduhan sampai angka ratusan ribu.
Sticker yang disediakan di BBM Shop yang bersifat promosi memang gratis bagi pengguna BBM, tapi sang empunya brand harus menyediakan dana pemasaran untuk setiap unduhan sticker miliknya yang dilakukan oleh pengguna BBM.
"Ya, sistemnya seperti CTR (click to rate), kita baru kenakan biaya setelah diunduh pengguna. Ini menjadi sistem pemasaran dan promosi yang baru bagi perusahaan yang memerlukan peningkatan brand awareness," imbuh Marcus.
Saat ini, aplikasi pesan instan BBM telah digunakan oleh lebih dari 30 juta pengguna gadget di Indonesia. Aplikasi BBM sendiri telah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna di dunia, jumlah itu mengalami lonjakan drastis setelah perusahaan asal Kanada itu membuka akses BBM ke pengguna iOS, Android dan Windows Phone. (den/dew)
BlackBerry Ubah Pola Promosi via BBM
Marcus mengaku perusahaannya tengah membentuk pola pemasaran yang berbeda dibandingkan pola pemasaran biasanya.
Advertisement