Sukses

BlackBerry Tak Mau Buang Tenaga di Tiongkok

CEO BlackBerry mengakui bahwa perusahaan memutuskan melewati Tiongkok dalam daftar negara yang dijadikan lokasi pemasaran produknya

Liputan6.com, Jakarta Tanah Tiongkok dengan jumlah populasi penduduk yang tinggi menjadikannya sebagai salah satu pangsa pasar paling potensial bagi banyak perusahaan. Namun, anehnya negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia itu ternyata tidak termasuk ke dalam peta pemasaran BlackBerry.

Tiongkok memang memiliki posisi sebagai pasar smartphone terbesar di dunia yang menjadi target pemasaran produsen besar. Akan tetapi bagi BlackBerry yang tengah berusaha membangun kembali kedigdayaannya di pasar enterprise, Tiongkok terpaksa tak masuk prioritas.

Seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari Phone Arena, John Chen sebagai CEO BlackBerry mengakui bahwa perusahaan memutuskan untuk melewati Tiongkok dalam daftar negara yang dijadikan lokasi pemasaran produknya.

Chen berkilah mengurusi pasar besar seperti Tiongkok akan membuat perusahaannya memerlukan sumber daya yang tak kalah besar. Selain itu, waktu yang harus disediakan perusahaannya untuk mengekspansi Negeri Tirai Bambu tentunya tidak sedikit.

Nahkoda baru BlackBerry itu mengungkapkan bahwa pihaknya akan lebih memfokuskan diri di negara dimana BlackBerry sudah populer sebelumnya. Negara seperti India maupun negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Analis sendiri memprediksi bahwa pertumbuhan pendapatan BlackBerry dinilai akan bergantung pada keberhasilan layanan enterprise BES12. Sistem baru yang ada di BES12 disebutkan memungkinkan organisasi skala besar untuk mengelola dan mengamankan perangkat selain BlackBerry di jaringan internal mereka. (den/dhi)