Sukses

Google Glass Mulai Ditinggalkan

Sejumlah developer dilaporkan tidak lagi tertarik dengan kacamata pintar Google Glass. Ada apa?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah developer dilaporkan tidak lagi tertarik dengan kacamata pintar Google Glass. Beberapa di antaranya mengubah fokus mereka ke perangkat wearable lain, salah satu contohnya adalah Twitter.

Laman Phone Arena, Senin (17/11/2014), melaporkan bahwa sejumlah developer aplikasi untuk Google Glass mulai meninggalkan proyek Google tersebut. Twitter misalnya, yang dilaporkan berhenti mengembangkan aplikasi untuk Google Glass dan beralih ke smartwatch berbasis Android Wear.

Keputusan Twitter ini dinilai tidak terlalu mengejutkan. Menurut catatan Reuters, dari 16 perusahaan yang membuat aplikasi Google Glass, sembilan di antaranya memutuskan mundur.

Pihak-pihak yang menyerah itu memiliki dua alasan. Pertama karena merasa bahwa konsumen tidak terlalu tertarik dengan Google Glass dan keterbatasan produk tersebut.

Di sisi lain, penilaian terhadap perangkat wearable Google ini juga telah berubah. Phone Arena mengutip sejumlah analis yang mengatakan bahwa Google Glass telah menjadi perangkat niche, ketimbang menjadi produk konsumen yang populer.

Selain itu, ada stigma yang melekat pada perangkat tersebut. Pemakai Google Glass bisa memotret dan merekam video siapa pun tanpa diketahui, sehingga beberapa diantaranya disebut sebagai 'Glassholes'.

Google Glass juga telah dianggap sebagai barang terlarang di sejumlah restoran, terkait kekhawatiran terhadap privasi pelanggan mereka.  (din/dew)