Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan nilai perusahaan yang diprediksi mencapai US$ 10 miliar atau sekira Rp 121 triliun (Rp 12.190 per US$ 1), Snapchat mulai bergerak memonetisasi aplikasinya. Untuk tahap awal ada dua iklan yang diklaim cukup efektif sejauh ini.
Dilansir Phone Arena, Jumat (21/11/2014), iklan dinilai sebagai salah satu cara untuk menunjukkan nilai bagi sebagian besar aplikasi dan hal ini yang dilakukan oleh Snapchat. Aplikasi pesan foto ini sudah mulai menjalankan dua iklan yang berupa trailer film yaitu pertama 'Ouija' dan kedua 'Dumb and Dumber To'.
Chief Executive Officer (CEO) Snapchat, Evan Spiegel, menuturkan bahwa respon terhadap kedua iklan itu sangat efektif. Bahkan iklan kedua berhasil mengalahkan yang pertama.
Menurut data dari Executive Vice President Digital Marketing Universal, Doug Neil, iklan pertama telah dilihat oleh jutaan orang. Sedangkan mengenai jumlah penonton iklan kedua, menurutnya, sangat menggembirakan.
Spiegel menuturkan bahwa banyak pengiklan potensial yang menginginkan Snapchat mengumpulkan data pengguna terlebih dahulu. Data itu untuk memastikan, iklan yang dikirim relevan dengan yang ingin dilihat oleh pengguna Snapchat.
Menurutnya, para pengiklan ingin memastikan bahwa iklan-iklan mereka hanya dilihat oleh orang-orang yang memang ingin melihatnya. Saat itu Spiegel menjawab permintaan para pengiklan dengan mengatakan, "Mengapa tidak kita tanyakan terlebih dahulu apakah mereka ingin melihat iklan (di Snapchat)."
Berdasarkan respon awal Spiegel itu, muncul prediksi bahwa banyak pengguna Snapchat yang ingin melihat iklan. Terbukti, Spiegel mengakui dua iklan pertama Snapchat sangat efektif. (din/isk)
Iklan di Snapchat Terbukti Efektif
Seiring dengan nilai perusahaan yang diprediksi mencapai US$ 10 miliar, Snapchat mulai bergerak menghasilkan profit.
Advertisement