Smartphone 4G Murah Mulai Muncul, Hanya Rp 1 Jutaan

Liputan6.com, Jakarta - Adopsi teknologi baru biasanya akan berdampak pada banderol harga yang terbilang mahal di perangkat pendukungnya. Hal itu juga yang terjadi pada perangkat pendukung teknologi 4G LTE (Long Term Evolution) yang baru akan diterapkan di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengaku khawatir akan kondisi ekosistem pendukung 4G LTE di Indonesia yang masih belum memadai. Perangkat ponsel pintar berbasis 4G merupakan salah satu dari sekian banyak bagian ekosistem 4G LTE yang perlu dipenuhi.

"Kita sama-sama tahu ponsel yang mendukung 4G LTE kebanyakan masih mahal. Mungkin harganya sekitar Rp 3 juta sampai Rp 8 jutaan. Tapi, ternyata sudah ada vendor lokal yang sanggup menjual di bawah Rp 1 juta, misalnya Polytron," ungkap President Director & CEO Indosat Alexander Rusli saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di Jakarta.

Pria yang akrab disapa Alex itu mengaku bahwa pihaknya turut mendukung vendor-vendor yang mau menyediakan ponsel 4G murah. Ketersediaan ponsel murah diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekosistem perangkat berbasis 4G di Tanah Air.

"Smartphone 4G LTE sekarang sudah mulai didorong untuk dibanderol murah. Kita dukung vendor lokal ataupun global yang mau bawa ponsel 4G LTE yang dibanderol relatif lebih terjangkau. Kita butuh juga untuk mendukung ekosistem 4G biar lebih mapan," tambah Alexander.

Sementara menurut Menkominfo Rudiantara, ekosistem handset 4G LTE masih dinilai sebagai masalah. Rudiantara menuturkan penyebabnya adalah masih banyak vendor yang belum mendapatkan sertifikasi.

Meski begitu, Rudiantara berharap handset 4G di pasaran sudah siap setelah para vendor ponsel mendapatkan tentang rencana penggelaran jaringan komersial mulai akhir 2014 ini.

"Harapan kami juga sama dengan Pak Menteri. Kami juga terus mendorong ekosistem agar siap-siap. Saya rasa begitu komersialisasinya digelar, para vendor ponsel sudah mulai mengapalkan ponsel 4G LTE ke Indonesia. Mungkin pengirimannya mulai kuartal pertama 2015 nanti," tandas Alex. (den/isk)