Sukses

Regin, Malware Pengintai Data Berhasil Ditemukan

Symantec mengatakan bahwa malicious software (malware) Regin ini kemungkinan diciptakan oleh pihak pemerintah suatu negara.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan keamanan, Symantec, mengklaim berhasil menemukan salah satu dari bagian malicious software (malware) yang paling mutakhir. Bug ini bernama Regin dan ternyata telah berkeliaran sejak 2008.

Symantec mengatakan bahwa Regin kemungkinan diciptakan oleh pihak pemerintah suatu negara. Selama enam tahun, Regin digunakan untuk menyerang berbagai sasaran di seluruh dunia.

Jika ter-install di sebuah komputer, malware ini bisa memotret layar (screenshot), mencuri password, atau mengembalikan kembali file yang telah dihapus. Menurut pakar keamanan Symantec, komputer yang paling banyak menjadi korban berada di Rusia, Arab Saudi, dan Irlandia.

"Ini seperti datang dari organisasi barat jika dilihat dari tingkat keahlian dan keterampilan, serta lamanya waktu untuk mengembangkannya," jelas Security Strategist Symantec, Sian John, seperti dilansir BBC, Kamis (27/11/2014).

Regin banyak digunakan untuk memata-matai organisasi pemerintah, bisnis, dan individual. Para peneliti mengatakan bahwa kecanggihan software ini mengindikasikan bahwa tool spionase cyber tersebut dikembangkan oleh sebuah negara.

Dibutuhkan waktu selama berbulan-bulan atau selama beberapa tahun untuk membuatnya. Bahkan para kreatornya telah berusaha keras menutupi sepak terjang malware tersebut. Regin diduga digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan informasi. (din/dew)