Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informaika (Menkominfo), Rudiantara, mengungkapkan bahwa bisnis e-commerce di Indonesia harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Karena itu, membuat blueprint atau cetak biru mengenai e-commerce menjadi salah satu prioritas Kementerian Kominfo (Kemkominfo) di Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pasalnya, transaksi e-commerce yang mencapai miliaran dolar bukan jumlah yang kecil.
"Transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun lalu mencapai US$ 8 miliar, dan diprediksi akan naik menjadi US$ 28 miliar pada 2016. Karena itu kita harus memiliki grand design mengenai bisnis ini," tutur Rudiantara di Startup Asia Jakarta 2014, di Plaza Bapindo, Jakarta kemarin.
Rudiantara menambahkan bahwa Kemkominfo beberapa waktu lalu sudah bertemu dengan para pelaku usaha e-commerce yang beberapa di antaranya terdiri dari startup untuk membahas tentang e-commerce di Tanah Air.
Dari pertemuan itu, katanya, pemerintah menampung banyak masukan dari para pelaku usaha. Selanjutnya, pemerintah bersama dengan bank dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang dalam tahap pembahasan untuk membuat payment gateway nasional.
Payment gateway ini dinilai dapat membantu transaksi online berjalan dengan lebih baik. "Kita bertanya ke bank dan OJK, tentang bagaimana caranya mendukung bisnis ini dengan payment gateway," jelasnya.
Sayangnya, Rudiantara belum bisa memastikan kapan payment gateway nasional ini bisa direalisasikan. Namun dia berharap semua prioritas kerja Kemkominfo akan berjalan dengan baik. (din/dew)Â
Pemerintah Siapkan Blueprint E-commerce
Menkominfo Rudiantara mengungkapkan bahwa membuat blueprint mengenai bisnis e-commerce adalah salah satu prioritas Kemkominfo saat ini.
Advertisement