Liputan6.com, Jakarta - Perangkat teknologi terpakai alias wearable devices semakin banyak bermunculan di hadapan publik dan diprediksi akan membanjiri pasar pada tahun depan. Berbagai wearable devices yang telah muncul hampir membawa fitur yang seragam, misalnya penunjuk waktu, koneksi ke ponsel hingga deteksi aktivitas sehari-hari.
Indiegogo menggarap proyek wearable devices dengan fitur unik. Tak jauh berbeda dengan wearable devices lainnya, smartwatch ini bisa menjadi penunjuk waktu maupun mendeteksi aktivitas serta menganalisa tingkat stres penggunanya.
Detektor pemindai stres yang ada di perangkat bernama Embrace ini memang tak pernah ada sebelumnya di perangkat sejenis lainnya. Bahkan, seperti dikutip dari Slashgear, Embrace bisa memprediksi kejang yang mungkin terjadi pada penggunanya.
Secara desain, Embrace berbeda dari kebanyakan smartwatch karena tidak memiliki touchscreen. Pengguna hanya perlu memakainya di sekitar pergelangan tangan layaknya sebuah gelang biasa.Â
Permukaan perangkat ini terbuat dari brushed metal dan tali yang terbuat dari kain serta kulit warna. Embrace akan tersedia dalam berbagai ukuran, termasuk juga untuk anak-anak.
Embrace dapat mencatat electrodermal activity (EDA) pengguna melalui sejumlah kecil uap yang keluar dari kulit. Pengukuran EDA dapat digunakan untuk memprediksi kejang yang dapat membantu tenaga medis atau kerabat menyiapkan penanganan maupun pencegahan.
Gelang pintar ini memang diciptakan agar lebih berfungsi sebagai perangkat medis ketimbang fitness tracker. Saat ini tim Empatica, pengembang Embrace, telah mengumpulkan dana sebesar US$ 199.202 dari target yang ditentukan US$ 100 ribu untuk bisa membuatnya secara massal. (den/dew)
Smartwatch Ini Bisa Deteksi Stress dan Kejang
Smartwatch ini bisa menjadi penunjuk waktu maupun mendeteksi aktivitas serta menganalisa tingkat stres penggunanya.
Advertisement